KASDIM
0728/WONOGIRI HADIRI SILAHTURAHMI BUPATI WONOGIRI DENGAN PENGURUS LVRI
Wonogiri, (29/8/2017) bertempat
dipendopo rumah dinas Bupati Kab. Wonogiri telah berlangsung acara Silahturahmi
Bupati Kab. Wonogiri dengan pengurus dan anggota LVRI Kab. Wonogiri.
Turut hadir dalam acara Wakil Bupati
Kab. Wonogiri Edy Santosa Dandim 0728/Wonogiri yang sedang dinas luar
diwakilkan Kasdim 0728/Wng Mayor Inf Handoko Setyo Budi, Forkopimda, para
pengurus dan anggota LVRI Kab. Wonogiri.
Sambutan Ketua LVRI Kab. Wonogiri Mayor
Inf (Purn) Suwadji menyampaikan rasa bangganya Kepada Bupati dan Wakil Bupati Kab. Wonogiri yang
telah berkanan memberi kesempatan kepada kami untuk bersilaturahmi. “Suatu
kebanggaan tersendiri bagi kami Semoga ke depannya silaturahmi ini terus
berlanjut terutama dalam acara-acara LVRI. Dikatakan, sejak diterbitkannya UU
No. 15 Tahun 2012 tentang Veteran RI, kesejahteraaan para veteran mendapatkan
perhatian lebih dari pemerintah diantaranya dengan diberikannya dana kehormatan
untuk Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI) dan kenaikan tunjangan
bagi para Pembela. “Sebelumnya PKRI tidak mendapatkan dana kehormatan. Selain itu,
sejak UU tersebut disahkan semua veteran berhak dimakamkan di Taman Makam
Pahlawan dan mendapat biaya pemakaman sebesar Rp. 2,5 juta,” ungkapnya. Disampaikan
pula fasilitas lainnya yang diterima oleh veteran adalah adanya diskon sebesar
40 % untuk tiket pesawat terbang dan 30 % untuk kereta api. “Kami juga
mendapatkan keringanan dalam pembayaran PBB. Untuk itu, kami sampaikan terima
kasih atas perhatian yang telah diberikan ini,” ungkapnya.
Sambutan Wakil Bupati Edi Santosa
menyampaikan suatu kebanggaan untuk bersilaturahmi bersama Pengurus dan Anggota
Legiun Veteran Republik Indonesia di Kabupaten Wonogiri, bahwa momentum ini
menjadi ajang untuk menjalin mata rantai antara generasi yang pernah merasakan
perjuangan dalam arti sesungguhnya, dengan generasi penerus yang memiliki
kewajiban untuk meneruskan api perjuangan dengan karya nyata.
Mari kita maknai pertemuan ini untuk
menjaga agar tidak terjadi kesenjangan sejarah yang berpotensi melunturkan
semangat kebangsaan dan nasionalisme, serta tetap menjaga tegaknya NKRI. Pada
saat ini, pada bulan perayaan kemerdekaan negara kita, pelosok desa penuh
dengan kemeriahan, hiasan dan kegiatan lomba yang dilaksanakan sebagai ucap
syukur kita sekalian atas nikmat merdeka yang telah kita nikmati selama 72
tahun ini. Disamping itu, setiap peringatan merupakan upaya untuk mewariskan
rasa cinta tanah air dan bangsa tersebut kepada generasi penerus. Karena, tanpa
kemerdekaan tidak akan dapat kita peroleh kesempatan untuk berekspresi,
beraspirasi dan berkreasi untuk kebaikan bangsa kita sendiri.
Saat sekarang adalah saat yang tepat
bagi segenap aparatur pemerintah untuk menyusun dan melaksanakan kebijakan,
dengan sasaran untuk membangun bangsa Indonesia, secara menyeluruh baik jiwa maupun
raganya. Program-program fisik sudah dapat dilihat hasilnya, dan yang lain
adalah, bagaimana terus menanamkan karakter kebangsaan sebagai landasan moral
dalam bertindak dan berperilaku. Ada hal-hal yang menjadi keprihatinan kita
bersama, ketika dalam kita sekarang ini dapat kita rasakan bahwa nilai-nilai
luhur yang telah ditunjukkan para pejuang dan pahlawan, saat ini mulai memudar.
Hal ini seiring dengan datangnya era globalisasi dan desentralisasi dengan
berbagai pengaruh baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Saat sekarang ini sudah jamak kita
melihat yang ada adalah sikap saling mementingkan diri sendiri maupun kelompok;
munculnya konflik antar warga, suku dan agama, lebih membanggakan budaya luar negeri
dibanding negeri sendiri, ketidak pedulian terhadap masyarakat sekitar, dan
juga tindakan anarkis yang dapat mengganggu kepentingan umum dan negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar