DANDIM 0728/WONOGIRI
HADIRI UPACARA HUT RI KE 72 TAHUN 2017
Kamis, (17/8/2017 pukul 08.30 sd
11.30 bertempat di Stadion Pringgondani
Kel. Wonokarto Kec. Wonogiri Kab. Wonogiri telah berlangsung upacara
Detik-detik pengibaran bendera merah putih dalam rangka memperingati HUT
kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang ke 72 dengan Irup Bupati Wonogiri
Joko Sutopo dan Komandan Upacara Kapten Inf Much Sambudi Dan Ramil18/Girimarto,
perwira upacara Kapten Cpl Basuki pasipers Kodim 0728/Wonogiri.
Hadir dalam upacara antara lain : Joko
Sutopo Bupati Wonogiri, Edy Santoso.SH Wakil Bupati Wonogiri, Letkol Inf Basuki
Sepriadi Dandim 0728/Wonogiri, AKBP Muhamad Tora Kapolres Wonogiri, Setyo
Sukarno Ketua DPRD Kab. Wonogiri, Segenap unsur Pimpinan SKPD Kab. Wonogiri.
Drs. Suharno.M.pd, Sekda Wonogiri, Para Asisten Setda Kab Wonogiri, Para
Kabag, Ka Kantor Instansi jajaran Pemkab Wonogiri, Para Anggota DPRD Kab. Wonogiri, Tokoh agama,
Tokoh masyarakat dan Tokoh pemuda.
Sususan pasukan upacara antara laIn :
SSK dari Anggota Kodim 0728/Wonogiri, 1
SSK dari Anggota Polres Wonogiri, 1. SSK dari Korpri jajaran Pemkab Wonogiri, 1
SSK dari PGRI jajaran Dinas Pendidikan Kab Wonogiri, 1 SSK dari Instansi
gabungan BUMD jajaran Pemkab Wonogiri, 3 SSK dari siswa dan siswi SLTA
Wonogiri, 1 SSK dari Pramuka Wonogiri, 1 Grup Drumd Band dari gabungan
siswa-siswi SMP N 1.2.3 Kab
Wonogiri.
Sebelum dilaksanakan upacara terlebih dahulu ditampilkan sosio
drama dengan judul perjuanga Raden Mas Said ( Sedumuk Bathuk Senyari Bumi) yang
diprakarsai oleh Kodim 0728/Wng yng bekerja sama dengan dinas P dan K Kab
Wonogiri.
Adapun inti amanat Upacara Guberbur
Jawa Tengah yang dibacakan Irup antara lain : Yang saya hormati saudaraku
seluruh warga Jawa Tengah yang saya cintai dan saya banggakan, serta peserta
upacara yang berbahagia.
Teriring rasa syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa , Alhamdhulillah pada hari ini, tanggal 17 Agustus 2017, kita
sebagai bagian dari warga bangsa Indonesia dapat berhikmat melaksanaka Upacara Peringatan Detik-Detik
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72 tahun 2017. Marilah
terlebih dahulu kita pekikkan 3 kalib salam perjuangan yang sekeras-kerasnya
dan penuh semangat.
MERDEKA, MERDEKA, MERDEKA..!
Bapak-Ibu hadirin, seluruh warga Jawa
Tengah, dan peserta upacara yang berbahagia Hari ini saya diganggu rindu dan
mengingatkan di sebuah kampung tepi kota seseorang membuat bendera kecil-kecil
dari kertas minyak, merah putih, lalu merekatnya pada bilah-bilah bambu
kemudian memasangnya pada pintu-pintu rumah dan seterusnya dia berlari
mengibarkan merah putih mengelilingi kampungnya sembari berpekik
"MERDEKA."
Riang pekik MERDEKA begitu membahana
diseluruh antero nusantara bahkan dunia. Hari ini rasa nasionalisme dan
kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia makin mengemuka dan bergelora di dalam
dada. Kita akan selalu ingat kepada mereka yang telah berjuang untuk bangsa ini
hingga merdeka. Kita akan selalu terkenang akan semangat juang para pahlawan
kusuma bangsa. Dekat sekali. Sedekat jantung kita.
Pahlawan adalah mereka yang telah
mewakafkan diri untuk Indonesia Merdeka Pahlawan adalah mereka yang telah tulus
ikhlas berkorban jiwa raga demi Indonesia yang bersatu dan berdaulat tugas kita
menjaga api semangat juang kepahlawanan ini agar terus menyala ,sejak revolusi
hingga pasca reformasi, sejak Sukarno sampai
Joko Widodo, tidak boleh kita biarkan api ini redup apalagi padam, meski kena
angin topan dan badai yang menghantam. Karena ini kekuatan dan jatidiri sejati
kita sebagai sebuah bangsa pejuang. Bangsa yang tidak pernah gentar dan pantang
surut ke belakang menghadapi persoalan dan tantangan, terlampau banyak agenda
seremoni, tapi InsyaAllah, agenda ini kita dedikasikan untuk membangun semangat
bangsa Indonesia, saya ingin momentum hari ini menjadi penumbuh semangat warga,
kemudian menjadi kehendak kuat yang akhirnya dibuktikan oleh kerja nyata, sebab
yang paling penting bagaimana mengisi kemerdekaan.
Para peserta upacara yang berbahagia
saat ini NKRI yang kita cintai senantiasa tak pernah lekang oleh ancaman dan
tantangan. Dalam kemajemukan bangsa kita masih seringkali menjadi pemantik
munculnya perpecahan. Dalam kain kebangsaan kita juga kerapkali terkoyak oleh karena
ego dan kepentingan sepihak. Pun korupsi dan gratifikasi masih menjadi praktik
yang seringkali terjadi. Serta masih banyak persoalan kita lainnya, betapa
sedihnya Bung Kamo, Bung Hatta. Betapa menangisnya Jenderal Sudirman, Tan
Malaka, Sutan Sjahrir, ketika melihat masih ada perpecahan di antara kita dan
berbagai persoalan lain di negeri ini. Padahal, mereka sudah mewariskan masa
depan ini pada tangan kita sendiri.
Jangan biarkan persaudaraan bangsa
kita terciderai dan tercerai berai karena kepentingan sesaat dan kelompok
semata. Jangan biarkan kain kebangsaan kembali terkoyak karena warna kita yang
berbeda. Pelangi akan selalu indah karena wamanya yang berbeda. Namun dalam warna
yang berbeda itu, merah putih harus selalu ada di dalam dada, ini merdekaku
setia mengawal Merah Putih selalu berkibar dengan gagah dilangit dunia.
Menjaga NKRI sebagai sebuah harga
mati, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa mengamalkan UUD 1945
dengan sebaik-baiknya, serta membela Pancasila dari setiap rongrongan yang
dihadapi.
Kita semua adalah INDONESIA yang
berPancasila. Dan Indonesia adalah bangsa besar, yang akan terus besar dengan
persatuan dan saling berangkulan diantara putra putrinya. Indonesia adalah
bangsa hebat yang terus menghebatkan diri dengan karya dan prestasi bersama.
Setelah selesai upacara dilaksanakan
lomba Devile dengan Komandan Devile dari Kodim 0728/Wonogiri Kapten Inf Hengky
Nurcahyadi (Danramil 17/Sidoharjo). (Pendim 0728/Wng)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar