PERINGATAN HUT PERSATUAN PURNAWIRAWAN
TNI ANGKATAN DARAT (PPAD) KE 14 TAHUN
2017 DI WONOGIRI
Bertempat di Pendopo rumah Dinas
Bupati Wonogiri, telah dilaksanakan peringatan HUT
Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) ke-14 tahun 2017 dengan
mengambil tema "Dengan Semangat Bhineka Tunggal Ika Kita Tingkatkan
Persatuan dan Kesatuan Demi Tegaknya NKRI yang Berdasarkan Pancasila dan UUD
1945, Minggu (6/8/17)
Hadir dalam acara tersebut Bupati
Wonogiri Joko Sutopo beserta ibu, Komandan Kodim 0728Monogiri Letkol Inf Basuki
Sepriadi beserta Ibu, Wakil Bupati Edi Santosa, SH beserta ibu, Ketua Pengurus
PPAD Prov Jawa Tengah Kolonel (Purn) H.
Nursaid, Ketua PPAD Kab. Wonogiri, Lekol (Purn) Slameto, Ketua LVRI dan
pengurus, Ketua Pepabri beserta pengurus, Ketua FKPPI dan pengurus, Danramil
jajaran Kodim 0728MWonogiri, Ketua dan Pengurus PPAD Rating se Kab. Wonogiri
dan anggota Perib, dengan jumlah hadir kurang lebih 500 orang.
Ketua Pengurus PPAD Kab. Wonogiri
(Letkol Purn) Slameto dalam laporannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran
bapak ibu dalam menghadiri peringatan HUT ke-14 Persatuan Purnawirawan TNI
Angkatan Darat (PPAD) saat ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak
Bupati Joko Sutopo yang telah memfasitasi semuanya dalam kegiatan ini. Sebagai
anggota PPAD di Wonogiri selalu mohon bimbimbingan dan arahan dari Bapak
Forkopimda sehingga semua kegiatan kedepan akan lebih baik.
Kemudian sambutan Ketua umum PPAD
pusat Letien TNI (Purn) Kiki Syahnakri yang dibacakan oleh Ketua Pengurus PPAD
Prov Jateng Kolonel (Purn) H. Nursaid
tradisi yang intinya ; merupakan tradisi yang baik kehidupan baik dalam
memperingati Hari jadi seperti ini bagi kehidupan organisasi khususnya upaya
mempererat tali silaturahmi antara anggota dan juga bersama almamater serta
bagi upaya memperteguh "Komitmen seluruh anggota bagi Perjuangan
organisasi".
Sebagai organisasi Kemasyarakatan yang
mandiri yang nonpartisan dan sebagai kekuatan moral, maka perjuangan PPAD
selalu diarahkan kepada kelangsungan hidup Bangsa dan negara serta tetap
tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, PPAD akan selalu memupuk
persatuan, persaudaraan dengan semua komponen bangsa dan bersama TNI bersapta
marga, bersumpah prajurit itu dalam proses yang berlanjut akan senantiasa
bergerak maju atas dasar landasan dan tujuan yang sama, yaitu masa depan negara
dan bangsa semakin baik maju dan bermartabat.
Selanjutnya Letkol Inf Basuki Sepriadi
(Dandim) dalam sambutannya menyampaikan diantaranya ; Terima kasih kepada bapak Joko Sutopo yang
telah mengijinkan pendopo ini sebagai ruang publik sehingga HUT PPAD ke-14 kita
diberikan ijin dan difasilitasi semuanya. Saya ingin mengutip suatu kalimat
"Tentara itu tidak pernah mati atau tidak ada matinya, Tentara itu hanya
memudar dalam arti karena usia dan keterbatasan lain-lainnya, tetapi
semangatnya masih luar biasa. Kalau kita lihat diusia ke 14 ini PPAD menurut
spikologis masanya kita mencari jatidiri siapa saya sebenarnya, tetapi
perkembangan PPAD sampai saat ini sangat luar biasa dan cukup membanggakan kita
semua.
Kondisi saat ini dimana-mana dilihat
kita selalu diteror memalui media yang tidak bertanggung jawab seperti :
informasi melalui media massa, elektronik, cetak, maupun berita-berita yang
dikirim melalui handpone, kalau kita fahami sejak jaman dulu Indonesia dipecah
belah dan diadu domba oleh orang asing, Indonesia pernah dijajah Belanda selama
350 tahun itu karena ingin menguasai sumber daya alam Indonesia yang berada di
Indonesia, kalau jaman lebih maju dan teknologi semakin mutakir cukup melalui
handpone kita juga bisa dipecah belah, itulah yang menjadi keprihatinan kita
bersama, apalagi yang diteror bukan hanya dari satu sisi saja tetapi melalui
berbagai sisi, jadi tugas kita untuk mempertahankan pilar-pilar kebangsaan kita
yamg pertama Pancasila, kedua UUD 1945, ketiga Bhineka Tunggal Ika dan keempat
adalah NKRI ini yang selalu kita jaga bersama.
Dan selaku Pembina kami menurut pengalaman masih kurang, sebagai
Prajurit TNI seperti yang saya sampaikan bahwa tugas TNI itu tidak pernah mati
dengan usia kedepan makin banyak hambatan dan tantangan, terkait dengan empat
pilar kami selaku prajurit muda masih perlu bimbingan dan arahan, tantangan
dahulu dan sekarang adalah cukup berbeda, kalu dalulu kita berperang dengan
senjata saling berhadapan, tetapi sekarang musuh adalah yang tidak tampak untuk
itu kita tetap menjaga 4 pilar tersebut yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka
Tunggal Ika dan NKRI. untuk itu apa yang dirasakan bapak-bapak di jaman dahulu
rasakan, sehingga prajurit-prajurit muda ini perlu diberi masukan dan saran
sehingga kami bisa meneruskan perjuangan dan bisa menjaga 4 pilar bangsa
indonesia.
Kita bisa lebih bijaksana menghadapi
kondisi dan situasi sekarang ini terutama informasi-informasi melalui media terkait
yang dilakukan asing memang kita lebih bijaksana, apa yang disampaikan
bapak-bapak ibu-ibu sekalian bisa menjadi masukan untuk mengambil langkah
langkah kebijakan dan penyelesaian permasalahan yang ada dilapangan, tugas kami
sekarang mempertahankan kedaulatan NKRI dari berbagai segi baik dari Ideologi,
politik, ekonomi dan Sosial budaya.
Pada saat ini Indonesia, negara kita sekarang berusaha sekeras
kerasnya menjaga kedaulatan ketahanan melalui Pangan, karena pangan urusan
perut ini bisa menjadi orang kemana-mana, karena orang lapar menjadi pencuri
dan perampok, kami mohon dukungannya bapak-bapak dilapangan untuk selalu
memberikan informasi yang kepada masyarakat untuk kita menjaga NKRI ini kita
mulai sesanti yang disampaikan bapak bupati "Sesarengan mBangun
Wonogiri".
Bupati Wonogiri Joko Sutopo dalam
sambutannya menyampaikan : Bicara Indonesia tentunya bicara entites
atministratif teritorial yang didalamnya mempunyai tanggung jawab yang sangat
luar biasa, kontruks pemerintahan kita dengan pemerintahan pusat dengan
dissentralisasinya memberikan kebijakan pada propinsi dan kebijakan bagi
pemerintah kabupaten-kabupaten wonogiri adalah bagian daripada Indonesia,
Kabupetan wonogiri tentunya mempunyai tanggung jawab menjaga tegaknya NKRI, maka
saya mencoba akan nyuwun pitutur luhur kepada sesepuh dan piinisepuh, akan kami
sampaikan Kondisi riil Kab. Wonogiri potertnya seperti apa gambarannya
bagaimana, Wonogiri yang telah berusia 276 tahun ini ternyata untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa mohon maaf belum kami belum bisa memenuhi
kewajiban hidup, untuk menciptakan keadilan sosial mohon maaf angka kemiskinan
Kab. Wonogiri masih12,98 untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia mohon
maaf masih terjadi ketimpangan ketimpangan, karena minimnya akses yang dimiliki
pemerintah Kab. Wonogiri.
Kabupaten Wonogiri saat ini mempunyai
perubahan yang sama dimiliki kabupaten-kabupaten lain, era reformasi yang
hampir memasuki tahun ke 19 tahun ini, ternyata menimbulkan persoalan yang
sangat luar biasa, Bungkarno mengado besar kepada kita semua "Ayo
perjuanganku lebih karena saya mengusir kolonialisme para penjajah dari bumi
yang kita cintai tanah air Indonesia, tetapi kelak perjuangan anak cucu
keluarga lebih sulit jangan lawan bangsanya sendiri, apakah ini analisa yang
disampaikan Bungkarno saat ini kita berhadapan dengan bangsa kita sendiri, pak
Dandim menyampaikan ada terorisme, radikalisme, itu pelakunya masyarakat kita
sendiri, bangsa kita sendiri yang sukunya sama, budayanya sama, tetapi awal
berfikirnya menjadi berbeda karena apa, karena disini masih ada kemiskinan
akirnya orang yang miskin tidak percaya dengan pemerintah, yang tentunya tumbuh
subur berdasarkan satu pemikiran pemerintah tidak adil dalam mengelola
kebijakan-kebijakannya.
Dari mana itu masuknya, kenapa
wonogiri menurut data yang disampaikan kekami banyak sekali warga masyarakat
kita yang sudah terkena pengaruh, terkopaminasi. Saya mempunyai pemikiran yang
sederhana dan saya yakin karena diberi kesempatan matur dari sesepuh pinisepuh
yang sudah besik pengalaman yang sangat luar biasa, tentunya dibidang intelijen
ada satu teori yang sangat sederhana, radikalisme atau ideologi-ideologi yang
tidak sepakat dengan Pancasila ini ternyata melalui budaya, budaya seperti apa?
budaya yang berfikir mencoba dibelokkan dengan apa yang namanya (kamsik)
Kampanye Berbisik atau greneng-grenang
(Jawa). Kekuatan melalui berbisik ini mempunyai kekuatan yang luar biasa.
Maka melalui Ulang Tahun PPAD yang
ke-14 ini adalah satu referensisi, ternyata apa yang hari ini apa yang
disampaikan bahwa kelak kita akan berhadapan dengan bangsa kita sendiri, dengan
masyarakat kita sendiri. Kondisi ini tidak terjadi di Wonogiri secara meluas,
maka hubungan harmonis Forkopimda
(Bupati, Kodim, Polres, Kejaksaan, Forkopimda plus Pengadilan Negeri) membangun
sinegritas dalam rangka apa?, tentunya kita berkomitmen mewujudkan nabati
menghormati jasa-jasa periuangan bapak-bapak semua. (Pendim 0728/Wng)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar