DEKLARASI MASYARAKAT WONOGIRI SAYANG ANAK
DI DISTRIK
BATURENO-2
Kamis (24/11/16) pukul 09.10 s/d 11.10 WIB bertempat di
pendopo kec .Giritontro berlangsung kegiatan "Deklarasi Masyarakat Wonogiri
Sayang Anak dalam rangka implementasi pencegahan dan pendampingan korban
kekerasan terhadap anak kepada satgas perlindungan anak tingkat kecamatan,Desa/kelurahan
di Distrik Baturetno".
Hadir dalam kegiatan
tersebut Wakil Bupati Wonogiri
Edy Santoso, Kapolres Wonogiri Ronald Refli Rumondor, Dandim 0728/Wonogiri
Letkol Inf Basuki Sepriadi sekaligus sebagai narasumber, ketua DPRD
Kab.Wonogiri Setyo Sukarno, anggota dewan Wiwik (F. Golkar), Pimpinan
SKPD, Kepala BKBKSPP dr. Reni Ratnasari,
Forkopimca
(Distrik Baturetno-2) Kec. Giriwoyo,
Giritontro ,Paranggupito, Kades/Kakel, ibu-ibu penggerak PKK, Linmas se Distrik Baturetno-2 dan tamu
undangan terdiri dari Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda sejumlah
450 orang.
Sambutan ketua penyelenggara Kepala Pemberdayaan
Perempuan (BKBKSPP) Kab. Wonogiri Reni Ratnasari yang intinya “.Anak adalah anugerah dari Allah
yang harus di perjuangkan dan dipertanggungjawabkan. Angka kekerasan terhadap
anak di Kab. Wonogiri sampai dengan Oktober 2016 ada 38 kasus. Kekerasan
seksual merupakan gunung es ,hanya saja masih banyak yang takut untuk melapor. Dasar
hukumnya UU no 23 tahun 2002 di perkuat dengan UU no 35 tahun 2014. Tujuannya
mengakhiri kekerasan terhadap anak,menjadikan wonogiri kabupaten sayang anak”. Kegiatan
di tandai dengan penandatangan deklarasi secara simbolis oleh forkopimca
distrik Baturetno-2 Kecamatan ( Giriwoyo, Giritontro dan Paranggupito).
Sambutan.Riyanto (Plh Kajari) “Sesuai UU No 35 th 2014 pasal 1 ,anak adalah orang yang
berumur kurang dari 18 tahun dan masih dalam kandungan. Ancaman hukuman
kekerasan seksual minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun di tambah hukuman mati
dan kebiri ,sesuai juga dengan program dari Presiden Jokowi.
Sambutan Dandim 0728 Letkol Inf Basuki Sepriadi “Indonesia
punya ideologi Pancasila di mana ideologi pancasila akan menjadi ideologi yang
mendunia sesuai pidato presiden Soekarno di forum PBB. Kondisi saat ini sudah
banyak berubah ,mungkin saat ini anak-anak kita sudah mulai lupa dengan pancasila
dan UUD 45. Indonesia sangat kaya raya dan punya ideologi yang kuat membuat iri
bangsa-bangsa lain
dan ingin menguasai Indonesia diantaranya dengan tehnologi, jangan mudah
percaya dengan info yg di share di medsos. Kalaupun ada info yang benar cukup menjadi
konsumsi kita sendiri. Permasalan tgl 4 Nopember merupakan skenario kecil negara asing. untuk itu kita serahkan saja pada Tuhan mudah-mudahan Indonesia selalu bersatu agar anak cucu kita lebih baik dari kita”.
Wakil bupati (Edi Santosa) dalam sambutannya menyampaikan
“Kenapa di adakan deklarasi,apa yang harus dilakukan setelah deklarasi. Pemda
harus bergerak cepat mengatasi dengan mengumpulkan seluruh elemen agar peduli
terhadap kekerasan seksual karena wonogiri berada di posisi no 2 angka
kekerasan seksual se Jateng. Setelah satgas terbentuk mari kita sama-sama memperbaiki keadaan ini di mulai dari
keluarga dan lingkungan kita, termasuk sampai ke sekolah-sekolah agar menjadi perhatian para guru dan kepala
sekolah. Apabila di lingkungan sekitar ada indikasi keadaan yang tidak
diinginkan, agar bapak
ibu meningkatkan kepedulian untuk berkoordinasi dan melaporkan pada aparat. Setelah
deklarasi dan pembentukan satgas agar segera bekerja sesuai dengan porsi masing-masing dan atas nama pemda kami ucapkan
kepada bapak ibu yang sudah bersedia tergabung dalam satgas karena satgas tidak
di bayar. Miras dan narkoba adalah salah satu penyebab terjadinya tindak
kekerasan seksual yang sudah mulai merambah sampai tingkat kecamatan. Tanggal 2
Desember kami atas nama pemda mengajak kepada semua elemen mari wonogiri yang sudah adem ayem aman
terkendali kita pertahankan,dengan tidak ikut ke jakarta untuk ikut demo, semua perlu kekompakan dan kebersamaan kita
semua”. (Pendim 0728/Wng)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar