1SST ANGGOTA KODIM 0728/WONOGIRI
IKUTI UPACARA DAN DEFILE
Sabtu, (20/5/2017) pukul 08.35 s.d
10.00 Wib bertempat di Stadiun Pringgodani, Wonokarto, Kec/Kab. Wonogiri telah
di laksanakan Upacara Memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-109 dan
Peringatan Hari jadi ke-276 Kabupaten Wonogiri dengan Thema " Pemerataan
pembangunan Indonesia yang berkeadilan sebagai wujud kebangkitan nasional
" yang dihadiri oleh 1500 Orang.
Hadir dalam acara tersebut antara lain
:Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Wakil Bupati Edy Santosa, Ketua DPRD Setyo
Sukarno., Kapolres Wonogiri AKBP Mohammad Tora, Dandim 0728/Wng Letkol Inf
Basuki Sepriadi melaksanakan tugas dinas luar diwakili Kasdim 0728/Wonogiri
Mayor Inf Handoko Setyo Budi, Kajari Wonogiri Tri Ari Mulyanto, Ketua Pengadilan
Negeri Wonogiri Marliyus, Sekda Kabupaten Wonogiri Drs. Suharno, Para Kepala
Dinas dan instansi serta tokoh masyarakat dan tokoh agama, Para tokoh
pejuang Kab. Wonogiri, PEPABRI,
FKUB, Diriktur Bank, Perwira Kodim dan Polres Wonogiri, Persit KCK XLIX
Kodim 0728/Wng , Bhayangkari.
Inspektur Upacara Bupati Wonogiri Joko
Sutopo, Perwira Upacara AKP. Sri Anggono, S.H., Komandan Upacara AKP. Subroto,
S.H., M.H.
Peserta upacara terdiri dari : 1 SSK
Kodim 0728/Wonogiri, 1 SSK Polri Polres Wonogiri, 1 SST Linmas Wonogiri, 1 SST
Senkom Wonogiri, 1.SSK PNS Wonogir, 1 SSK PGRI, 1 SST BPN Wonogiri, 1 SSK
Gabungan PDAM dan BPR Wonogiri, 1 SSK Siswa SMK/SMA, 1 SSK Pramuka.
Inti Amanat Bupati Wonogiri Joko
Sutopo diantaranya : Pada hari ini Kita diberi
kesempatan untuk mengadakan Upacara Memperingati Hari Kebangkitan
Nasional ke-109 dan Peringatan Hari jadi ke-276 Kabupaten Wonogiri.
Semangat Kebangkitan Nasional yang
telah diawali pada 109 tahun yang lalu, yang ditandai dengan berdirinya
organisasi Boedi Oetomo, kiranya masih mengilhami dan menyemangati gerak
bersama sebagai satu bangsa.
Presiden Republik Indonesia Joko
Widodo, pada awal tahun ini telah mencanangkan aspek pemerataan dalam semua
bidang pembangunan, hal ini menjadi kelanjutan dari Program Nawacita yang disusun
pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla,
dimana aspek pemerataan mendapat porsi perhatian yang sangat tinggi. Bagi
bangsa Indonesia, mewujudkan pemerataan yang berkeadilan sosial adalah bentuk
penghargaan dan penghormatan terhadap cita-cita peletak dasar bangunan
kebangsaan, yang menginginkan tidak ada jurang yang membatasi penyebaran
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, Artinya Kebangkitan Nasional yang
kita peringati akan memiliki makna yang sesungguhnya jika sudah tidak ada lagi
anak bangsa yang tercecer dari gerbong kebangkitan tersebut.
Berdasar pemikiran tersebut, maka tema
“Pemerataan Pembangunan Indonesia yang Berkeadilan sebagai Wujud Kebangkitan
Nasional”, yang menjadi tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2017,
adalah pesan yang harus segera diwujudkan dalam strategi, kebijakan, dan
implementasi dalam pelayanan terhadap masyarakat dan bangsa. Pada skala
Nasional kebijakan pemerintah dalam hal pemerataan telah digulirkan dengan
memastikan aliran listrik hingga pedesaan menata ulang subsidi listrik dan
subsidi bahan bakar minyak, sehingga alokasi subsidi dapat di alihkan untuk
menunjang sektor pendidikan, kesehatan
dan insfrastruktur, teraktual dibangunya jalan trans papua sepanjang
4.300 km yang sudah terlaksana 3.800 km.
Diperingati Hari jadi ke-276 Kabupaten
Wonogiri, yaitu hari dibentuknya cikal bakal pemerintahan di Bumi Nglaroh yang
sekarang berada di wilayah Kecamatan Selogiri. Tepatnya pada hari Rabu Kliwon
tanggal 3 Rabiul Awal (Mulud) Tahun Jawa 1666, dan apabila mengikuti
perhitungan Masehi bertepatan tanggal 19 Mei 1741. Sebagai pewaris perjuangan
Raden Mas Said atau Pangeran Samber Nyawa, kita sekalian diilhami sesanti
perjuangan beliau : “TIJI TIBEH”, Mati Siji Mati Kabeh, Mukti Siji Mukti Kabeh
menyiratkan bahwa rasa kebersamaan itu penting artinya bagi upaya membangun
Kabupaten Wonogiri menuju keadaan lebih baik.
Seluruh komponen masyarakat hendaknya
memiliki andil dan peran serta dalam proses pembangunan tersebut, dengan terjun
secara langsung, bahu membahu menyumbang tenaga dan pikiran, serta terus
mengasah kepekaan, kepedulian pada sesama yang membutuhkan. Selalu menumbuhkan
sikap simpati dan empati, penuh rasa asah, asih dan asuh, dimana bagi yang kuat
melindungi yang lemah, yang mampu memberi pada yang tidak mampu dan sikap
inilah yang harus ditumbuh suburkan pada setiap lapisan masyarakat.
Sudah tidak terhitung lagi era
pemerintahan di Kabupaten Wonogiri pada kurun waktu 276 tahun tersebut, hingga
saat sekarang ini, kami Joko Sutopo dan Edy Santosa dipercaya untuk memimpin
Kabupaten Wonogiri periode 2016-2021. Tidak terasa peringatan Hari jadi ini
bertepatan dengan 15 bulan dari seluruh 60 bulan atau telah melalui seperempat
perjalanan dalam mengemban amanat rakyat, sebagai Bupati dan Wakil Bupati
Wonogiri. Setahap demi setahap tugas tersebut kami laksanakan, tentu dengan
didukung oleh perangkat pemerintahan dan seluruh elemen masyarakat yang ada,
dan hasilnya, kami persilakan kepada seluruh masyarakat Wonogiri untuk menilai.
Program-program pembangunan pada masa jabatan Jekek-Edy terfokus pada Panca
Program, yang sudah menjadi kontrak politik terhadap rakyat Wonogiri, inilah
bagian dari cita-cita kontestasi politik, dengan semangat kebersamaan untuk
mewujudkan Alus Dalane, Rame Pasare, Gratis Sekolahe, Lancar Pupuke, Sehat
Awake, dalam semangat Sesarengan mBangun Wonogiri.
Panca Program dilandasi pemikiran,
bahwa inilah program yang fundamental, mendasar untuk segera dilaksanakan untuk
mengejar ketertinggalan Wonogiri dari wilayah lain, yang diwujudkan dalam :
Percepatan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, serta perbaikan
infrastruktur fasilitas umum. Pembangunan Pasar Tradisional sebagai simbol
ekonomi kerakyatan. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendidikan menuju Pendidikan
Gratis pada tahun 2018. Pembangunan sarana dan prasarana kesehatan serta,
mengupayakan sarana kesehatan gratis pada tahun 2018 mendatang. Pembangunan
Sarana dan Prasarana Pertanian dengan fokus pada upaya peningkatan produksi
pertanian dan peningkatan pendapatan petani.
Kiranya langkah-langkah tersebut
dengan penuh optimisme akan dapat kita laksanakan dengan baik, jika seluruh
perangkat pemerintahan dan komponen masyarakat dapat bergandeng tangan, bersatu
padu untuk mencapai visi: “Mewujudkan Wonogiri Sukses, Beriman, Berbudaya,
Berkeadilan, Berdaya Saing dan Demokratis”.
Kegiatan dilanjutkan dengan acara
parade dan Devile. (Pendim 0728/Wng)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar