KASDIM 0728/WNG HADIRI RAKORD
FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
( FKUB ) SE-SOLO RAYA
Rabu
(7/12/16) pukul 09.00 12.00
Wib. di Pendopo Kabupaten Wonogiri telah dilaksanakan kegiatan Rakor Forum
Kerukunan Umat Beragama FKUB se Solo
Raya. Dengan thema "Sesarengan Memayu Hayuning Bawana Ambarasta Dhur
Angkara".
Hadir
dalam kegiatan Wakil
Bupati Wonogiri Edi Santosa, Kapolres Wonogiri AKBP Ronald Reflie Rumondor, Dandim 0728/Wonogiri yang
sedang
melaksanakan tugas dinas luar diwakilkan Kasdim 0728/Wonogiri Mayor Inf Handoko Setyo Budi,
Ketua DPRD Wonogiri Setyo Sukarno, Ketua FKUB Jateng H. Mujahirin Taher, Ketua FKUB
Wonogiri H Sutopo Broto, Kakesbang Pol Wonogiri Sulardi, Ketua
Komisi 1 DPRD Wonogiri Sugeng Ahmadi, Ketua Kemenag Wonogiri Imam Muslim,
Seluruh Perwakilan FKUB Se Solo Raya dan Camat Se Kabupaten Wonogiri.
Sambutan
FKUB Wonogiri H Sutopo Broto Hari ini kita
berkumpul disini bersama seluruh ketua FKUB se Solo Raya dan selamat datang
bagi seluruh camat seluruh Wonogiri, komitmen kita menjaga kekompakan dan
silaturahmi seluruh FKUB guna mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. Kedepan
kita apabila memungkinkan akan mengadakan kunjungan kunjungan kerja studi
banding untuk melaksanakan silaturahmi dengan FKUB lainya, semuanya dilaksanakan
untuk menjaga silaturahmi
dan membahas kebaikan bangsa ini.
Selanjutnya
sambutan ketua FKUB Solo Raya Prof Mujahirin Taher Kita berkumpul disini untuk
silaturahmi untuk Indonesia aman dan Indah, karena selama ini yang memandang
perbedaan Indah adalah FKUB, karena FKUB didalamnya ada berbagai agama, karena
setiap ajaran agama mengajarkan kebenaran illahiah dan keberadapan Sosial.
Apabila kita sudah menghayati agama yang baik maka akan menghormati agama lain. Maka janganlah ditutup tutupi
setiap masalah yang ada, karena ibarat dokter akan mendiaknosa suatu penyakit
apabila yang sakit terbuka, begitu
juga kita dalam menyelesaikan
masalah mari kita jujur terbuka dan netral dalam menyingkapi setiap masalah.
Sambutan
Wakil Bupati Wonogiri dan pembukaan rapat FKUB Saya sangat berterimakasih dan
mengucapkan selamat datang dalam acara forum terhormat FKUB ini, bangsa
Indonesia akir akir ini mengalami situasi yang menghangat, tetapi bukan hanya
itu aja karena FKUB adalah ajang silaturahmi
tetapi secara umum di Solo Raya secara umum situasinya sejuk, FKUB sebisa
mungkin bisa membantu pemerintah karena apabila ada konflik SARA akan menjadi
hal yang sangat sensitit. Kita wajib
bersyukur bahwa NKRI mempunyai ikrar menjalankan kehidupan berbangsa bernegara
dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, FKUB menjadi wadah
masyarakat dan di fasilitasi pemerintah dalam kerukunan kesejahteraan antar
umat beragama. Dalam situasi dan kondisi keprihatinan yang ada dalam negara ini
kita harus sadar bahwa dahulu kala kemerdekaan diraih oleh seluruh rakyat
Indonesia yang sangat beragam suku agama dan ras nya, maka kita harus menjaga
persatuan tersebut, oleh karena itu dalam rakor FKUB nanti kami harap ada suatu
hasil yang nyata. Suatu organisasi berjalan baik apabila ada fasilitas,
nanti akan kami pikirkan
bersama demi kebaikan dan kemajuan FKUB ini, dan pada pagi hari ini kami
nyatakan rakor FKUB Se Solo Raya secara resmi kami buka.
Kegiatan
dilanjutkan rapat kordinasi dan paparan anggota FKUB Penyampaian ketua Komisi 1
DPRD Wonogiri Sugeng Ahmadi Indonesia sejak dahulu sudah dikenal di
dunia, Indonesia didalamnya terdapat berbagai suku bangsa agama dan ras, ini
adalah anugerah tuhan
yang maha esa, adanya perbedaan ini tetap satu dengan adanya kebhinekaan tungga lika, jadi kita harus
intropeksi diri dengan kesadaran kesadaran hati untuk melaksanakanya.
Dengan lahirnya FKUB ini secara rutinitas diharapkan harus ada pertemuan
pertemuan dan menghasilkan keputusan bersama, dan diharapkan FKUP
mensosialiaasikan kepada masyarakat akan adanya keindahan perbedaan yang ada.
Pancasila adalah Idiologi Negara, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI harus
dipertahankan, kita harus mempunyai kesadaran dan niat baik dalam mengisi
kemerdekaan ini, peraturan dua kementrian yaitu dari Menteri Dalam Negri dan
Menteri Agama yang sangat baik dilaksanakan sosialisasikan keberagaman yang ada
ini sebagai keindahan.
Penyampaian
Pendeta Bambang dari Surakarta Seharusnya FKUB mensosialisasikan ke desa desa
bukan kecamatan saja dan diharapakan kerukunan kerukunan bukan di tingkat
elit, tokoh maupun bos bos nya, kita bisa duduk bercanda bersama tetapi
dibawah di desa juga harus dibuat FKUB agar juga bisa begitu.
Penyampaian
ketua FKUB Boyolali Didunia ini yang paling banyak menelan korban adalah
konflik internal maupun konflik agama dan ras, yang kita garap adalah fikiran
orang jadi kita harus tegas, karena semua yang menebarkan kekerasan itu jelas
salah, dan mungkin bisa mengarah ke radikalisme.
Penyampaian
FKUB Sragen FKUB Sragen sangat aktip karena dibiayai oleh pemerintah daerah, dan kami juga
mensosialisasikan sampai desa desa, kami juga pernah mewakili rakornas di
Jakarta, kami pernah kunjungan kerja di Bali disana semua agama diberi
fasilitas yang baik oleh pemerintah, jadi kerukunan sangat berguna dimana saja.
Penyampaian
FKUB Karanganyar Dikaranganyar kami mengadakan sosialisasi selain ke agamaan
juga sosial, seni, dan lain sebagainya, jadi dikaranganyar selalu
mensosialisakan FKUB dalam kesempatan pertemuan apapun dalam IPOLEKSOSBUD
HANKAM.
Kesimpulan
Rakor FKUB Disampaikan
oleh Pendeta Bambang Surakarta Kita disini kita membahas konflik SARA
karena terkait perbedaan politik kadang bisa berantem, seagama saja bisa juga bisa berantem,
apalagi beda agama beda aliran bisa juga berantem, oleh karena itu kita tidak
boleh menyinggung hal hal sensitip terkait agama.. Konflik terjadi apabila
agama disinggungkan dengan kebudayaan kultur budaya adat, agama dibentur
benturkan dengan pemerintahan, oleh karena itu alangkah besarnya tanggungjawab
FKUB untuk menstabilisasi keadaan diwilayah. Tolong yang duduk di FKUB harus
ada niatan untuk kerukunan agar dilingkungan FKUB sendiri tidak gontok
gontokan, jadi FKUB didalamnya harus ada komitmen dalam amanat menjaga
kerukunan.
Ketua
FKUB Jateng Mujahirin Taher Sebagai
anggota FKUB harus mempunyai prinsip semua agama benar menurut pemeluknya
masing masing, Kebenaran berdasarkan agama, kebenaran menurut adat,
kebenaran menurut etika dan estetika , jadi sebisa mungkin kita mengambil titik
temunya demi kebaikan bersama asal tidak bertentangan dengan agama. (Pendim
0728/Wng)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar