ANGGOTA KODIM 0728/WONOGIRI
MENERIMA PENCERAHAN BUDI DAYA PADI
ORGANIK
Dalam meningkatkan produksi pertanian
guna mendukung meningkatnya Swasembada Pangan telah digelar Pembekalan Budi
Daya Padi Organik, Bertempat di Aula Makodim 0728/Wonogiri Selasa (25/07/17).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh
Kodim 0728/Wonogiri yang kali ini pelaksana dari staf Teritorial bekerja sama
dengan Kadis Kab. Wonogiri.
Dandim 0728/Wonogiri Letkol Inf Basuki
Sepriadi dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sawal dari
Dispertan dan Pangan yang pada pagi hari ini akan memberikan penyuluhan kepada
anggota kami dan kepada Para Danramil dan Babinsa ikuti dengan baik apa yang
disampaikan nanti sehingga apa yang akan dikerjakan nantinya sesuai dengan
arahan yaitu tentang "Budidaya padi organik.
Kali ini penyaji materi disampaikan
oleh Bapak Sawal S. Pt bersama ibu Sri Wahyuni Sp. dari Balai Penyuluhan
Pertanian Kec. Wonogiri. Dengan peserta terdiri Danramil dan perwakilan babinsa
jajaran Kodim 0728/Wonogiri dengan materi yang diberikan "Budidaya Padi
Organik".
Pada kesempatan itu Sawal S.Pt,
menyampaikan diantaranya : pertama memilih benih untuk pengembangan Padi
Organik yang memiliki 3 syarat bermutu secara fisik, fisiologis dan Genetik :
Mutu Fisik : Tolak ukur yang dijadikan kriteria adalah Keseragaman, tingkat
kerusakan benih, kadar air dan kemurnian dari (Campuran benda lain). Juga tidak
lepas dari Fisis Mutu Fisiologis (kemurnian genetis benih) mutu benih berkaitan dengan susunan kromoson dan DNA serta jenis protein yang ada
dalam benih dan mutu Genetis (kemurnian mekanis benih), untuk mutu Fisiologis adalah
tingkat perkecambahan bunih, sedangkan mutu Genetis meliputi kemurnian genetis
benih serta kemungkinan mekanis benih, jenis benih ada 3 (benih Bina bersertifikat)
meliputi benih Sebar, Dasar dan Pokok.
Kemudian dalam pemilihan varitas perlu
diperhatikan adalah umur varitas untuk mempertimbangkan nilai tanam dan
ketahanan varietas terhadap OPT juga menjadi faktor pertimbangan untuk dapat
bertahan di daerah endemik.
Dalam tanam dengan sistem Jajar legowo
(Jarwo) 2:1 adalah cara tanam Aplikasi jajar legowo Pengertian jajar legowo 2 : 1 adalah cara
tanam yang memiliki 2 barisan kemudian diselingi oleh 1 risan kosong dimana
pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam 1/2 kali jarak tanam barisan.
Dengan demikian, jarak tanam pada tipe legowo 2 : 1 adalah 20 cm (antar risan)
x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong).
Adapun diagram legowo 2 : 1 jarak
tanam antar baris 20 cm jarak tanam dalam baris 10 cm, jarak antar set 40 cm
Cara tanam ada 2 sistem : Sistem tegel 20 cm x 20 cm atau 25 cm x 25 Cm
dan Sistem jajar legowo (2 : 1, 3 : 1, 4
: 1 dll)
Untuk Pengolahan tanah dilakukan
secara sempurna dengan harapan untuk menghilangkan organisme pengganggu tanaman
dan mempermudah perkembangan perakaran.
Cara pengolahan tanah yang baik yaitu
dilakukan dengan pembajakan 2 kali baru kemudian diratakan (digaru) Diagram
legowo 4:1. Jarak tanam antar baris 20 cm, Jarak tanam dalam baris pada baris 1
dan baris 10 cm, Jarak tanam dalam baris pada baris 2 dan baris 20 cm. Jarak
antar set 40 cm.
Pemupukan Dasar dilaksanakan bersamaan
pembajakan kedua, sebarkan kompos matang ke seluruh permukaan tanah sebanyak 5
ton/ha. Biarkan selama 5 hari dan Garu tanah sehingga pupuk menyatu dengan
tanah.
Pupuk organik adalah Pupuk yang
sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari
tanaman atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat
atau cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organik, memperbaiki sifat
fisik, kimia dan biologi tanah. (Pendim 0728/Wng)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar