TMMD SENGKUYUNG
TAHAP-III TA. 2017 RESMI DIBUKA BUPATI WONOGIRI
Rabu tanggal 27 September
2017 pukul 09.00 s.d 10.00 wib di lapangan pandean Kecamatan Jatisrono
Kabupaten Wonogiri telah dilaksanakan kegiatan upacara pembukaan TMMD
Sengkuyung tahap III TA. 2017 yang dihadiri 1500 orang
Hadir dalam kegiatan tersebut antara
lain : Joko Sutopo ( Bupati Wonogiri ), Letkol Inf Basuki Sepriadi (Dandim),
AKBP Mohammad Tora (Kapolres), Mayor Inf Hondoko Setyo Budi (Kasdim),
Forkompimda Wonogiri, kepala Kesbangpol
Sulardi, kepala Satpol PP Waluyo, Forkopimca Jatisrono, Danramil jajaran
Kodim 0728/Wonogiri, Para kepala Dinas/Instansi/Jawatan Kab. Wonogiri, Pengurus PPAD Cabang Wonogiri dan Ranting
Jatisrono, Ketua Persit KCK Cab XLIX beserta pengurus Cabang dan ranting 15
Jatisrono,, Ketua Bhayangkari beserta pengurus, TP PKK, Para Kades/Kakel,
Toga,Tomas dan Toda Jatisrono.
Inspektur Upacara dijabat Bupati
Wonogiri Joko Sutopo, Komandan Upacara Kapten Inf Dwi Supriyanto (Danramil)
15/Jatipurno dan Perwira Upacara Kapten Inf Joko Susilo (Pasipers).
Peserta upacara terdiri : 1 SSR Korsik
polres Wonogiri, 1 SSK Kodim Wonogiri, 2
SST Polres Wonogiri, 1 SST Linmas Jatisrono, 1 SST Satgas Banser, 1 SST Satgas
MTA, 1 SST Satgas LDII, 1 SST Aparat Pemerintahan, 1 SST Karang Taruna
Jatisrono, 1 SST PKK Jatisrono, 1 SST SH Teratai, 1 SST SH Winongo, 1 SST
Karate/Inkai, 1 SSK Osis SMAN 1 Jatisrono, 1 SSK Osis SMK Pancasila 2
Jatisrono, 1 SSK Pramuka SMK Pancasila 6 Jatisrono.
Dalam upacara (pasiter) Kapten Inf
Masta Hari Yudha selaku sekertaris TMMD melaporkan bahwa sasaran fisik berupa :
Pengerasan Jalan makadam Panjang 600 meter x lebar 4 meter, Rabat/cor Jalan
Panjang 272 meter x lebar 0,70 meter x 2 buah x tebal 0,12 meter, Pembangunan
talud Jalan Panjang 95 meter x Tinggi 1 meter x tebal 0,30 meter, Rehab ruang
Dai masjid panjang 4,60 meter x lebar
4,60 meter x Tinggi 2,80 meter dan Rehab pos kamling panjang 2,50 meter x lebar
2,40 meter x Tinggi 2,50 meter.
Untuk anggaran TMMD sebesar Rp. 215.000.000 (dua ratus lima belas juta rupiah), berasal dari : APBD provinsi Jawa Tengah sebesar Rp. 130 000.000
(Seratus tiga puluh juta rupiah) dan
APBD Kabupaten Wonogiri sebesar Rp. 75.000.000 (Tuju puluh lima juta
rupiah) serta Swadaya masyarakat Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah).
Dalam
perhatiannya irup Bupati Joko Sutopo
membacakan amanat H Ganjar Pranowo
SH MIP (Gubenur Jawa tengah) diantaranya yang intinya bahwa "TMMD
tahun ini kembali digulirkan, perencanaan dan pra kegiatan telah dilakukan dan
hari ini rekan-rekan TNI, birokrasi Pemerintah dan masyarakat secara sinergis
akan mengawali pelaksanaan TMMD tahap III tahun 2017".
Terimakasih dan apresiasi yang tinggi
atas dimulainya kembali TMMD, karena
pada hakekatnya TMMD telah banyak memberikan pelajaran berharga bagi
kita betapa penting dan luar biasanya kinerja kita yang diikat dengan semangat
gotong royong. Semuanya ikut turun tangan dan untuk mendukung perwujudan
kesejahteraan rakyat, kemajuan desa dan Indonesia.
Berkat sentuhan TMMD, telah banyak
desa yang tingkat kehidupan rakyatnya menjadi lebih baik. Begitupun berkat TMMD
berapa banyak rakyat desa yang makin termotivasi dan percaya diri
mendayagunakan setiap potensi yang ada di sekitarnya.
Mereka makin terpacu berkreasi dan
punya prakarsa untuk ikut terlibat dalam geliat memajukan pembangunan. Jadi
TMMD terbukti telah berkontribusi besar dalam mendukung upaya kita meningkatkan
kesejahteraan, mengurangi kesenjangan dan menumbuhkan ketahanan masyarakat atas
segala ancaman terhadap keutuhan NKRI.
Karena itu, saya senang TMMD ini
mendapat dukungan dari Kementerian Pertanian RI, sangat tepat pada saat kita
punya tekad dan obsesi mewujudkan Indonesia yang berdaulat atas pangan.
Kedaulatan yang ditunjukkan dari kemampuan kita berproduksi pangan guna
memenuhi kebutuhan sendiri, serta sekaligus bagaimana kita mampu mewujudkan
tingkat kesejahteraan para petani, peternak, nelayan, perkebunan pembudidaya
ikan menjadi lebih baik.
Upaya mensejahterakan rakyat itu jadi
fokus pembangunan kita disaat angka kemiskinan di Jawa tengah masih cukup
tinggi, yaitu 13,01%. Dan Brebes merupakan salah satu kabupaten di Jateng
dengan angka kemiskinan yang masih sangat tinggi pula. Ini PR kita bersama
untuk dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Bagaimana mereka terpenuhi
secara baik kebutuhan atas pangan, papan dan sandang, serta kesehatan dan
pendidikan. Paling tidak kebutuhan dasar terpenuhi, syukur-syukur terpenuhi
juga kebutuhan lainnya.
Saya yakin seiring kesejahteraan
masyarakat yang makin baik, maka berbagai persoalan sosial maupun persoalan
kebangsaan kita lainnya dapat makin berkurang intensitasnya. Ingat, bahwa
kemiskinan maupun kesenjangan bisa jadi sumber atas munculnya
persoalan-persoalan sosial. Karena terbelit ekonomi, orang bisa melakukan
tindak kriminalitas, atau bahkan ikut gerakan-gerakan teroris atau radikalis
yang mengiming-imingi dengan materi berlebih.
Jadi sangatlah tepat di setiap
kegiatan TMMD selalu berintikan program pengurangan kemiskinan dan kegiatan
pembinaan kader bela Negara, pembinaan anti radikalisme dan anti narkoba dan
pembinaan pembinaan sosial lainnya.
Harapan kita, tentu saja rakyat itu
makin sejahtera dan mandiri. Pun rakyat juga punya daya tangkal dan daya cegah
terhadap berbagai hal yang menjadi ancaman terhadap keutuhan bangsa. Bahkan
mereka mampu menjadi kader yang selalu mengedukasi masyarakat lainnya akan
nilai-nilai kebangsaan. Apalagi akhir-akhir ini kita menghadapi ujian atas
kemajemukan. Begitu pula radikalisme dan terorisme juga masih menjadi bahaya
laten di sekitar kita. Termasuk potensi masih munculnya paham-paham yang
bertentangan dengan Pancasila. Ini
ancaman nyata yang membahayakan keutuhan NKRI.
Bangsa ini harus terus belajar dari
sejarah dan bagi saya upaya untuk
mengingatkan dan meningkatkan kewaspadaan akan bahaya komunisme, radikalisme,
terorisme itu sangat penting. Jangan sampai sejarah kelam yang dialami bangsa
kita ini terulang kembali. Pada prinsipnya, mari kita kuatkan semangat gotong
royong, dan kita sengkuyung rame rame pembangunan yang mensejahterakan. Bangun
desa dengan tanpa pernah meninggalkan ke-arifan lokal yang dimilikinya, Desane
maju, rakyatnya sehat, pinter, mandiri dan sejahtera serta punya karakter
kebangsaan yang kuat.
Sekali lagi maturnuwun dan apresiasi
kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan TMMD. Kita lanjutkan terus
karya Bhakti dan pengabdian bagi Ibu Pertiwi. Desa maju, Indonesia jaya.
Selesai upacara disajikan tari
gambyong dari SMAN 1 Jatisrono, dilanjutkan penanaman penghijauan secara
simbolis oleh Firkopimda, peninjauan taman bacaan, peninjauan pelayanan KB
gratis. (Pendim 0728/Wng).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar