Wonogiri – Selasa (22/10), telah dilaksanakan kegiatan upacara peringatan hari Santri yang dilaksanakan serentak diseluruh daerah, Kecamatan Giriwoyo melaksanakan upacara peringatan Hari Santri bertempat di halaman Pendopo Kecamatan Giriwoyo, bertindak selaku Inspektur Upacara Camat Giriwoyo H. Sariman. S.Sos., MM, Dan Up Serka Ratno dan Pa Up Serka Slamet.
Hadir dalam kegiatan tersebut Camat H. Sariman, S.Sos., MM, Danramil 08/Giriwoyo diwakili Serma Ferdian Arief W, anggota Polsek diwakili Aiptu Lukmanto, Kepala Dinas/Instansi Kec. Giriwoyo, Kades/Lurah se-Kec. Giriwoyo, Kepala SMP/MTs/SMA/SMK Kec. Giriwoyo, Ketua Ormas se-Kec. Giriwoyo, Penyuluh Agama Islam Non PNS Giriwoyo, Siswa/Siswi SMK PS 11 Giriwoyo.
Camat selaku Inspektur upacara membacakan sambutan Menteri Agama RI pada Upacara Peringatan Hari Santri Tahun 2019, Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Penetapan tersebut merujuk pada tercetusnya "Resolusi Jihad" yang berfatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Sejak hari Santri ditetapkan pada tahun 2015, kita selalu menyelenggarakan peringatan setiap tahunnya dengan Thema yang berbeda. Secara berurutan pada tahun 2016 mengusung Thema 'Dari Pesantren Untuk Indonesia" tahun 2107 " Wajah Pesantren Wajah Indonesia" tahun 2018 " Bersama Santri Damailah Negeri". Untuk tahun 2019 mengusung Thema " Santri Indonesia Untuk Perdamaian Dunia". Isi perdamaian diangkat berdasar fakta bahwa sejatinya Pesantren adalah Laboratorium Perdamaian.
Setidaknya ada 9 alasan dan dasar mengapa Pesantren layak disebut Laboratorium Perdamaian yaitu Kesadaran harmoni dan berbangsa. Mengaji dan mengkaji. Para santri biasa diajarkan untuk Khidmah (Pengabdian). Pendidikan kemandirian, kerja sama dan saling membantu di kalangan santri. Gerakan komunitas seperti kesenian dan sastra tumbuh subur di Pesantren.
Lahirnya beragam kelompok diskusi dalam skala kecil maupun besar untuk membahas hal-hal yang remeh sampai yang serius. Merawat Khazanah kearifan lokal. Prinsip Maslahat (Kepentingan umum) merupakan pegangan yang sudah tidak bisa ditawar lagi oleh Bu kalangan pesantren. Penanaman spiritual.
Disamping alasan Pesantren sebagai Laboratorium Perdamaian, keterpilihan Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB sejak tanggal 2 Januari 2019 hingga 31 Desember 2020, dimana Bargaining Position Indonesia dalam menginisiasi dan mendorong proses perdamaian dunia semakin kuat dan nyata, menjadi momentum bagi seluruh elemen bangsa, terutama kalangan santri Indonesia agar turut berperan aktif dan terdepan mengemban misi dan menyampaikan pesan -pesan perdamaian di dunia Internasional, (Pendim 0728/Wng).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar