KODIM 0728/WONOGIRI GELAR
UPACARA 17-AN DIBULAN FEBRUARI
Wonogiri - Bertempat dilapangan
upacara Makodim Jln. Jenderal Sudirman No. 226 Wonogiri, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri,
Seluruh Anggota Kodim 0728/Wonogiri bersama dengan Anggota Minvet Cad IV/34
Wonogiri melaksanakan upacara pengibaran bendera 17an yang dilaksanakan pada
hari Senin (19/2/18).
Bertindak selaku inspektur Upacara
Komandan Kodim 0728/Wonogiri Letkol inf Basuki Sepriadi dan sebagai Komandan
Upacara Danramil 07/Tirtomoyo Kapten inf Budi Utama. Pembaca Pembukaan UUD 1945
Sertu Tiyo, Pengucap Sapta Marga Sertu Sunardi, dan pembaca Sapta Prasetya
Korpri PNS Khoirul Huda.
Selaku inspektur Upacara Dandim
0728/Wonogiri membacakan amanat Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal
TNI Mulyono yang menyatakan bahwa Upacara Bendera Tujuh Belasan bulan Februari
2018. Kegiatan yang kita selenggarakan setiap bulan ini, hendaknya bukan
dijadikan sebagai rutinitas dan acara seremonial semata, namun dimaknai sebagai
sebuah perwujudan penghormatan kepada pahlawan yang telah rela mengorbankan
jiwa dan raganya sebagai Kusuma Bangsa, sekaligus sebagai sarana untuk
memelihara bangunan nasionalisme yang ada pada diri kita masing-masing.
Pada kesempatan ini pula selaku Kepala
Staf Angkatan Darat (Kasad), saya mengucapkan terima kasih yang tulus dan
penghargaan yang setinggi-tinginya atas kerja keras dan dedikasi yang
ditunjukkan oleh seluruh prajurit dan PNS Angkatan Darat, dimanapun berada dan
bertugas.
Selain itu, Kasad juga menyampaikan
Program Kerja Tahun Anggaran 2018 telah dimulai dengan diselenggarakannya Rapim
TNI-Polri yang dipimpin langsung oleh Presiden, kemudian dilanjutkan dengan
Rapim TNI dan Rapim TNI AD pada awal bulan Februari 2018 ini, sebagai wahana
untuk menyampaikan pokok-pokok kebijakan pimpinan, mulai dari Presiden,
Panglima TNI hingga Kepala Staf Angkatan Darat.
Pokok-pokok kebijakan yang juga telah
dijabarkan secara lebih teknis pada forum Rapat Kerja Teknis tiap-tiap bidang
tersebut, hendaknya dijadikan pedoman dan segera diimplementasikan dalam
pelaksanaan Program Kerja dan Anggaran diseluruh satuan jajaran TNI Angkatan
Darat. Secara khusus, dalam pelaksanaan Program Kerja dan Anggaran tahun ini,
saya minta agar kita semua memiliki kebulatan tekad, untuk memperbaiki dan
meningkatkan kinerja, serta pengelolaan anggaran, agar dapat meraih kembali
penilaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI.
Terkait hal tersebut, perlu
digarisbawahi dalam pemahaman kita wujud bahwa opini WTP bukanlah wujud capaian
prestasi kinerja, melainkan sebagai norma yang wajib dipenuhi oleh kita dalam
mempertanggungjawabkan pelaksanaan program kerja dan anggaran kepada rakyat dan
pemerintah secara transparan dan akuntabel pada aspek kinerja, kita memikul
tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan untuk menjaga kepercayaan tertinggi
yang diberikan oleh masyarakat Indonesia kepada kita pada tahun sebelumnya. Hal
ini tentu saja menuntut kita semua untuk senantiasa menjaga dan terus
meningkatkan kinerja dan pengabdian kita kepada masyarakat, Bangsa dan Negara
dalam segala bidang, sambil memperbaiki berbagai kekurangan yang terjadi pada
tahun sebelumnya.
Agar mampu mewujudkan itu semua, hal
terpenting yang harus kita lakukan adalah mau dan mampu melaksanakan evaluasi
internal baik secara pribadi maupun organisasi, melihat berbagai kekeliruan
yang telah kita lakukan dan kemudian bertekad memperbaikinya pada Tahun
Anggaran 2018 ini.
Pada konteks pelaksanaan tugas, saya
perlu mengingatkan bahwa waktu terus berjalan dan pada tanggal 15 Februari
rangkaian kegiatan dalam rangka Pilkada Serentak telah memasuki masa kampanye
di 17 Provinsi, 39 Kota dan 113 Kabupaten. Pada situasi seperti ini, potensi
kerawanan sosial ditengah-tengah masyarakat terasa semakin membesar.
Pihak-pihak yang memiliki kepentingan akan terus berupaya melakukan segala hal
untuk mendapatkan keuntungan dari kondisi sosial yang terjadi.
Beberapa waktu belakangan kita
membaca, mendengar dan melihat berita di media massa tentang terjadinya
pemukulan dan penganiayaan terhadap kyai dan ulama di beberapa wilayah, serta
penyerangan terhadap gereja di Yogyakarta. Sebagai personel TNI-AD yang sekaligus
insan intelijen kita tentu memiliki naluri untuk menilai bahwa rangkaian
peristiwa itu tidak terjadi begitu saja secara kebetulan, melainkan terencana
secara sistematis dan memiliki tujuan tertentu.
Oleh karenanya, sebagai alat Negara
kita harus benar-benar cermat dalam mengamati dinamika sosial yang terjadi,
bangkitkan kembali kemampuan deteksi dini, cegah dini, temu cepat dan lapor
cepat terhadap gejala-gejala yang sedang terjadi. Selanjutnya bangun kerjasama
yang sinergis dengan Kepolisian maupun aparat pemerintahan yang lain agar mampu
mengantisipasi setiap potensi kerawanan yang mungkin timbul, serta melakukan
langkah-langkah pencegahan dan penanganan secara tepat.
Pada kesempatan ini, saya juga ingin
mengingatkan kembali bahwa ditengah sangat pesatnya perkembangan teknologi
informasi yang terjadi pada dekade terakhir ini, kehidupan sosial politik dan
demokrasi juga semakin dipengaruhi oleh penggunaan perangkat teknologi yang
sudah tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan manusia. Hasil Pemilu terakhir
Amerika Serikat yang dipengaruhi oleh aktivitas sosial media menjadi bukti kuat
betapa semakin dominannya pengaruh teknologi informasi terhadap cara berfikir,
bersikap dan bertindak masyarakat.
Demikian pula dengan Pilkada DKI tahun
lalu yang hingga saat ini masih belum hilang dampaknya dalam kehidupan kita
Oleh karenanya, saya perintahkan agar seluruh prajurit dan PNS serta keluarga
besar TNI AD agar lebih bijak menggunakan sosial media. Kita harus mampu
mengambil bagian dalam upaya membangun ketahanan informasi dan mengikis
kebiasaan penggunaan sosial media untuk menyebar berita negatif bermuatan SARA
dan ujaran-ujaran kebencian yang mengancam persatuan dan kesatuan Bangsa.
Jangan sampai kita sebagai penjaga kedaulatan NKRI, justru menjadi bagian dari
perkembangan negatif dunia informasi yang berpotensi menghancurkan persatuan
dan kesatuan Bangsa.
Kasad menekankan kepada seluruh
personel TNI AD, agar memahami dan mempedomani prinsip loyalitas tegak lurus ke
atas secara hierarkis, dengan mengikuti dan menaati semua arahan yang diberikan
unsur pimpinan di satuan masing-masing secara bertanggungjawab. Khusus terkait
dengan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018 ini seluruh Kotama agar segera
menindaklanjuti perintah saya pada awal tahun untuk membentuk tim pengawas
netralitas TNI AD dengan memanfaatkan personil Intelijen masing-masing.
Secara institusi Presiden dan Panglima
TNI juga telah memerintahkan kepada Pangkotama agar melaporkan setiap
perkembangan situasi rencana penggelaran pasukan dan hasil pemetaan kerawanan
konflik secara periodik maupun insidential. Saya minta hal ini agar
dilaksanakan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab. Selain itu, saya
perintahkan agar seluruh satuan TNI AD mendukung tugas Polri untuk menjaga
ketertiban dan keamanan di wilayah, dengan mempedomani MoU yang telah
ditandatangani oleh Panglima TNI dan Kapolri beberapa waktu lalu.
Diakhir amanatnya, Kasad juga
menyampaikan Perintah Harian Panglima TNI yang harus dipedomani oleh kita
semua, (Pendim0728/Wng).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar