DANRAMIL DAN ANGGOTA HADIRI
WASBANG BERSAMA
Selasa, (10/10/2017) Pukul 09.30 s.d
12.30 wib di Pendopo Kec. Jatiroto Kab.Wonogiri telah dilaksanakan kegiatan
peningkatan pemahaman wawasan kebangsaan bagi masyarakat Kabupaten Wonogiri Ta.
2017 dengan tema " merajut kebhinekaan merawat ke - Indonesia yang diikuti
50 Orang.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara
lain : Jati Waloyo ( Anggota DPRD Kab. Wonogiri
dari Fraksi Gerinda), Sulardi S.Sos
(Kepala kesbangpol Wonogiri), H. Mursidi S.Ag M.Si (Kantor kementrian
Agama Kab. Wonogiri), Dr. Suyahman sh mh .(Universitas Veteran Bantara
Sukoharjo), Andika Krisnatana AP M Si.(Camat Jatiroto), Forkopincam termasuk
didalamnya Kapten lnf Sriyono (Danramil) dan Kapolsek, Untung Subagiyo Sip. (Kasi Wasbang kesbangpol Wonogiri),
Pelda Sutarno (Batituud) Koramil 16/ Jatiroto dan Ibu PKK Kec.Jatitoto.
Sambutan Sulardi Sos.M.M (Kepala
Kesbangpol Wonogiri ) sebagai berikut : Tujuan kami dalam pelaksanaan wawasan
kebangsaan mengapa perlu adanya wasbang bahwa yang namanya nasionalisme rasa
memiliki negara ini masih tertidur maka ini kita bangunkan pada kesempatan ini.
Kalau kita tidak mengingat kembali sejarah
bangsa kita dan dari tingkat SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi pelajaran
sejarah hanya beberapa persen saja. Ini jangan sampai Idiologi Pancasila
diganti dengan paham komunisme.
Yang dibangun pemerintah kita sekarang
adalah saya Indonesia saya Pancasila jangan sampai nantinya ada Virus-virus
anti Pancasila dan nantinya apabila ada ormas yang akan berdiri di Kec. Jatiroto
mohon bapak ibu diberi pengertian untuk mendaftarkan ormas tersebut dikantor
kesbangpol wonogiri ini hanyalah untuk menghindari adanya faham-faham
radikalisme.
Generasi sekarang kalau kita tidak
kasih bimbingan akan jadi apa negara ini, seperti contohnya masalah yang ada di
wonogiri yang sering terjadi pelecehan seksual, ini merupakan arus globalisasi
salah satunya nikah sirih, makan dari sekarang bapak ibu berilah pemahaman pada
anak-anaknya, kita harus mengisi kemerdekaan dengan berpartisipasi ikut upacara
17 Agustus dan meningkatkan rasa nasionalisme kita.
Sambutan Andika Krisnatana AP. M.Si.
(Camat Jatiroto) ; Kami atas nama pemerintah Kec Jatiroto mengucapkan banyak
terima kasih telah datang dipendopo ini dalam acara wawasan kebangsaan, juga
kepada nara sumber yang mau berbagi ilmunya pada masyarakat Jatiroto yang belum
semua mengetahui wawasan kebangsaan.
Adapun inti materi H. Mursidi M.Si
(Kemenag Wonogiri) : Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukan negara
agama dan juga bukan negara sekuler. Indonesia bukan negara agama artiNya
ideologi bangsa bukan dari doktrin atau aqidah agama tertentu, tetapi ideologi
bangsa indonesia adalah Pancasila. Pengertian umat beragama yang diharapkan
yaitu, terdidik bermoral toleran sejatera, paham nilai agama dapat
dipercaya cinta tanah air.
Jangan sampai kita terkena paham radikalisme
yaitu paham yang menginginkan perubahan sosial dan politik dengan cara dratis
dan kekerasan, radikalisme itu ada dimana-mana dalam setiap kelompok agama dan
merupakan tantangan bagi kerukunan antar umat beragama, penghambat kemajuan
perdamaian dan kesejateraan di Indonesia. Pontensi ancaman radikalisme ditanah
air bukan saja dalam bentuk aksi teror dan peledakan bom, melainkan juga
penyebaran pemikiran pemikiran radikal melalui media cetak dan jaring internet,
karena itu radikalisne jika dibiarkan akan mengancam keutuhan bangsa dan negara
yang kita cintai ini.
Di Wonogiri sudah ada FKUB yang
memberikan fasilitas kepada musyawarah umat beragama di Wonogiri, sehingga
dapat membina jaringan kerjasama antar umat beragama.
Selanjutnya materi dari Dr. Suyahman (Dosen PPKn Univet Bantara
Sukoharjo) : Nilai-nilai pancasila kini telah tergerus oleh Globalisasi yang
selalu membawa karakter individualistik dan liberal, bangsa Indonesia tidak mampu
lagi menjadikan pancasila sebagai benteng untuk menahan arus globalisasi yang
membawa dampak kehidupan yang sejatinya bertentangan dengan pancasila. Generasi
muda kita telah mulai melupakan urgensi pancasila dan lebih tertarik dengan
kehidupan gaya barat yang hedonis dan individualistik, tidak memikirkan jiwa
keadilan sosial dan kesejateraan sosial yang menjadi salah satu nilai
pancasila, korupsi, kolusi dan nepotisme kini telah menjadi kebiasaan.
Perlunya penumbuhan kembali pancasila
agar tetap menjadi kajian generasi muda khususnya siswa dan mahasiswa yaitu
salah satu dapat dimulai dari pendidikan yang ada di Indonesia (Sekolah Dasar
hinga sekolah Menengah atas bahkan hingga keperguruan tinggi).
Pancasila sebagai benteng persatuan
NKRI harus wujudkan atau diaktualisasikan dalam setiap sikap perilaku dan
perbuatan yang senantiasa mencerminkan nilai-nilai pancasila dalam hidup
bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Kewaspadaan tetap dinomor satukan guna
menjaga eksistensi Pancasila agar tetap abadi sepanjang masa dan budanya asing
boleh masuk akan tetapi harus difilter dengan nilai-nilai pancasila, hal ini
yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa harus melawan sampai akar-akarnya.
(Pendim 0728/Wng)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar