Sponsor

Selamat Datang di KODIM 0728/Wonogiri.

Rabu, 26 Juli 2017

Budidaya Padi Organik



ANGGOTA KODIM 0728/WONOGIRI
MENERIMA PENCERAHAN BUDI DAYA PADI ORGANIK

 
Dalam meningkatkan produksi pertanian guna mendukung meningkatnya Swasembada Pangan telah digelar Pembekalan Budi Daya Padi Organik, Bertempat di Aula Makodim 0728/Wonogiri Selasa (25/07/17).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kodim 0728/Wonogiri yang kali ini pelaksana dari staf Teritorial bekerja sama dengan Kadis Kab. Wonogiri.

Dandim 0728/Wonogiri Letkol Inf Basuki Sepriadi dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sawal dari Dispertan dan Pangan yang pada pagi hari ini akan memberikan penyuluhan kepada anggota kami dan kepada Para Danramil dan Babinsa ikuti dengan baik apa yang disampaikan nanti sehingga apa yang akan dikerjakan nantinya sesuai dengan arahan yaitu tentang "Budidaya padi organik.

Kali ini penyaji materi disampaikan oleh Bapak Sawal S. Pt bersama ibu Sri Wahyuni Sp. dari Balai Penyuluhan Pertanian Kec. Wonogiri. Dengan peserta terdiri Danramil dan perwakilan babinsa jajaran Kodim 0728/Wonogiri dengan materi yang diberikan "Budidaya Padi Organik".

Pada kesempatan itu Sawal S.Pt, menyampaikan diantaranya : pertama memilih benih untuk pengembangan Padi Organik yang memiliki 3 syarat bermutu secara fisik, fisiologis dan Genetik : Mutu Fisik : Tolak ukur yang dijadikan kriteria adalah Keseragaman, tingkat kerusakan benih, kadar air dan kemurnian dari (Campuran benda lain). Juga tidak lepas dari Fisis Mutu Fisiologis (kemurnian genetis benih) mutu benih  berkaitan dengan susunan  kromoson dan DNA serta jenis protein yang ada dalam benih dan mutu Genetis (kemurnian mekanis benih), untuk mutu Fisiologis adalah tingkat perkecambahan bunih, sedangkan mutu Genetis meliputi kemurnian genetis benih serta kemungkinan mekanis benih, jenis benih ada 3 (benih Bina bersertifikat) meliputi benih Sebar, Dasar dan Pokok.

Kemudian dalam pemilihan varitas perlu diperhatikan adalah umur varitas untuk mempertimbangkan nilai tanam dan ketahanan varietas terhadap OPT juga menjadi faktor pertimbangan untuk dapat bertahan di daerah endemik.

Dalam tanam dengan sistem Jajar legowo (Jarwo) 2:1 adalah cara tanam Aplikasi jajar legowo  Pengertian jajar legowo 2 : 1 adalah cara tanam yang memiliki 2 barisan kemudian diselingi oleh 1 risan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam 1/2 kali jarak tanam barisan. Dengan demikian, jarak tanam pada tipe legowo 2 : 1 adalah 20 cm (antar risan) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong).

Adapun diagram legowo 2 : 1 jarak tanam antar baris 20 cm jarak tanam dalam baris 10 cm, jarak antar set 40 cm Cara tanam ada 2 sistem : Sistem tegel 20 cm x 20 cm atau 25 cm x 25 Cm dan  Sistem jajar legowo (2 : 1, 3 : 1, 4 : 1 dll)

Untuk Pengolahan tanah dilakukan secara sempurna dengan harapan untuk menghilangkan organisme pengganggu tanaman dan mempermudah perkembangan perakaran.

Cara pengolahan tanah yang baik yaitu dilakukan dengan pembajakan 2 kali baru kemudian diratakan (digaru) Diagram legowo 4:1. Jarak tanam antar baris 20 cm, Jarak tanam dalam baris pada baris 1 dan baris 10 cm, Jarak tanam dalam baris pada baris 2 dan baris 20 cm. Jarak antar set 40 cm.

Pemupukan Dasar dilaksanakan bersamaan pembajakan kedua, sebarkan kompos matang ke seluruh permukaan tanah sebanyak 5 ton/ha. Biarkan selama 5 hari dan Garu tanah sehingga pupuk menyatu dengan tanah.

Pupuk organik adalah Pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. (Pendim 0728/Wng)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar