Sponsor

Selamat Datang di KODIM 0728/Wonogiri.

Jumat, 11 Mei 2018

Pasiter Sebagai Narasumber Dalam Penguatan Dan Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila


PASITER SEBAGAI NARASUMBER DALAM PENGUATAN DAN PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA

Wonogiri, bertempat di Wisma Giri Dispora Kabupaten Wonogiri telah dilaksanakan kegiatan Penguatan dan Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Kabupaten Wonogiri tahun anggaran 2018 dengan mengambil tema "Pancasila Perekat Persatuan dan Kesatuan", Selasa(8/5).

Hadir dalam kegiatan Komandan Kodim 0728/Wonogiri yang sedang melaksanakan dinas diwakilkan kepada Pasiter Kapten Inf Agus Priyanto, Kasubag Tata Usaha Drs. Bambang Trimarsono M.Si., Kasi Ideologi Dan Wawasan Kebangsaan Untung Subagyo, S. IP., Pranata Humas Kemenag H.Musryidi Sag. M.Si., murid SMA, SMK, MAN berjumlah 80 orang.

 
Laporan Panitia Penyelenggara Kasi Ideologi Dan Wawasan Kebangsaan Untung Subagyo, S. IP. Pancasila adalah ideologi bangsa dan dasar negara republik indonesia yang bersumber dari rumusan nilai-nilai luhur budaya bangsa nilai universal serta ajaran agama, oleh karena keberadaannya yang begitu penting maka pancasila secara konsisten menjadi acuan dalam berfikir, bertutur, bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maka diperlukan kegiatan Penguatan dan Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila di Kabupaten Wonogiri.
 
Maksud dan tujuan adalah untuk memberikan pemahaman jiwa dan semangat kebangsaan sesuai nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Memupuk dan meningkatkan semangat nasionalisme, patriotisme, rasa cinta tanah air serta bangga menjadi bangsa Indonesia yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam setiap kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

 
Sambutan Ka Kesbangpol yang disampaikan oleh Kasubag Tata Usaha Drs. Bambang Trimarsono M.Si menyampaikan Pancasila yang dilahirkan pada tanggal 1 Juni 1945 sengaja digali dan ditanamkan oleh pendiri bangsa jauh sebelum negara kita merdeka, hal itu dimaksudkan agar Pancasila dapat menjadi pondasi yang kokoh bagi tegak dan berdirinya negara Kesatuan Republik Indonesia yang secara kodrati di dalamnya bermukim berbagai ciri ke Bhinnekaan paham keagamaan, pandangan politik, kehidupan sosial, adat istiadat dan tradisi serta budaya. Dalam perjalanannya Pancasila sebagai Ideologi negara mengalami ujian serius, pada masa orde lama telah menerapkan Demokrasi Terpimpin yang kemudian memaksa akan hadirnya Nasakomisme. Selanjutnya pada tahun 1965 secara mengejutkan muncul gerakan makar terhadap pemerintahan yang sah oleh G30S/ PKI pemaksaan pemahaman tentang Pancasila, sesuai dengan kehendak penguasa orde baru menjadikan Pancasila hanya dilihat sebagai alat politik sehingga setelah runtuhnya orde baru oleh gelombang reformasi dengan sendirinya Pancasila mulai dilupakan.

Di era reformasi, seiring dengan perkembangan zaman yang terus bergerak maju dan modern dewasa ini, semakin banyak pula warga bangsa kita yang kurang memahami dan peduli terhadap nilai-nilai luhur Pancasila, apalagi mengaktualisasikan dan mengamalkan di dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Fenomena kemajuan dan modernitas memang menjanjikan berbagai kemudahan hidup, namun seiring dengan itu beragam perilaku kelompok-kelompok masyarakat yang merefleksikan keterasingan dan kekosongan jiwa semakin nampak jelas ke permukaan era kebebasan dan HAM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar