Sponsor

Selamat Datang di KODIM 0728/Wonogiri.

Jumat, 11 Mei 2018

Kampung KB Upaya Mendengungkan Kembali Keluarga Berencana


KAMPUNG KB UPAYA MENDENGUNGKAN KEMBALI KELUARGA BERENCANA

Wonogiri, Jumlah perempuan Indonesia (sudah menikah) makin banyak menggunakan kontrasepsi dan sadar kesehatan reproduksi, namun angka kelahiran mengalami stagnasi pada tingkat yang relatif tinggi dengan jumlah ibu melahirkan lebih dari dua anak.

Dan inisiatif Kampung Keluarga Berencana (KB) menjadi upaya pemerintah untuk mendengungkan kembali program KB, sejalan dengan semakin tingginya kesadaran perempuan di negara-negara akan pentingnya kontrasepsi dan kesehatan reproduksi. Dan bertempat di Dusun Pondok Sari Desa Sumberejo Kec.Wuryantoro telah dilaksanakan penilaian kampung (KB). Rabu (9/5).

 
Hadir dalam kegiatan antara lain Suharsono, Kasi penuyuluh KB Kab. Wonogiri, Sri Utami Ningsih, Kasi perencanaan KB Kab. Wonogiri, Danramil 10/Wuryantoro Kpt Inf Kasmadi yang diwakili Sertu Ali Imran, Richo Virgantantara Amd, Agus Purnomo (anggota penyuluhan), Bintang Anggraini ningtias (anggota penyuluhan), Edy Sumidro, pengurus pokja kampung KB Ngudisari Pondoksari, Kepala Desa Sumberejo Sulardi, dan Seluruh anggota KB se-Desa Sumberejo.

Suharsono Kasi penuyuluh KB Kab. Wonogiri, dalam sambutannya menyampaikan syarat kampung KB. Pokja Kampung KB harus dari kampung tersebut, Prasarana kampung KB didukung dari pemerintah dan data kampung KB harus akurat. Masing masing Pokja harus identifikasi masalah di kampung tersebut dan mencari potensi yang ada.  Prinsip pengelolaan kampung KB harus mengetahui ikut pokja mana dan mengidentifikasi masalah, kampung KB sebagai kebutuhan masyarakat dan bersifat mandiri. Kampung KB memerlukan relawan yang siap. kegiatan kampung KB mengacu pada peemasalahan yang ada.  Pemeran utama adalah masyarakat sebagai pelaku dan penerima program, petugas lapangan sebagai pendamping dan pembina.Kegiatan kampung KB harus terencana sesuai permasalahan kampung. 

Edy Sumidro, pengurus pokja kampung KB Ngudisari Pondoksari. "mengulas apa yang telah disampaikan oleh Dinas terkait, bahwa kita sebagai orang tua harus bisa memberikan contoh tauladan kepada anak dan keluarga. Saya mengajak kepada para ibu-ibu kader posyandu juga harus mampu bisa memberikan contoh kepada warga masyarakat seperti semboyan KB dua anak cukup, sering kali para kader posyandu berpesan kepada warga untuk mensukseskan program dua anak cukup, akan tetapi justru ibu-ibu kader memiliki anak ada yang melebihi semboyan KB dua anak cukup.

Ini barang tentu bagi ibu-ibu kader posyandu harus lebih instrospeksi diri karena menjadi contoh itu lebih susah dari pada dicontoh, dan ingat, ibu-ibu kader dan para tamu undangan semua bahwa jumlah penduduk indonesia sudah mencapai 200 juta jiwa lebih. Kita tidak bisa prediksi sekitar 20 sd 30 tahun lagi jumlahnya bisa menjdi berapa dan apa yang akan terjadi kalau jumlah penduduk sudah melebihi ambang batas, dipastikan kalau jumlah penduduk makin banyak aktn timbul kemiskinan, kelaparan, kejahatan dan juga pelayanan kesehatan akan terganggu, akhirnya timbul konflik sosial yang akhirnya berdampak besar kepada kita. Saya menghimbau kepada  kader posyandu marilah kita terus tingkatkan dan berupaya untuk memberikan penyuluhan, pengertian kepada warga masyarakat agar selalu bersemboyan dua anak cukup.(Pendim 0728/Wng).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar