KAMPUNG KB UPAYA
MENDENGUNGKAN KEMBALI KELUARGA BERENCANA
Wonogiri,
Jumlah perempuan Indonesia (sudah menikah) makin banyak menggunakan kontrasepsi
dan sadar kesehatan reproduksi, namun angka kelahiran mengalami stagnasi pada tingkat
yang relatif tinggi dengan jumlah ibu melahirkan lebih dari dua anak.
Dan
inisiatif Kampung Keluarga Berencana (KB) menjadi upaya pemerintah untuk
mendengungkan kembali program KB, sejalan dengan semakin tingginya kesadaran
perempuan di negara-negara akan pentingnya kontrasepsi dan kesehatan
reproduksi. Dan bertempat di Dusun Pondok Sari Desa Sumberejo Kec.Wuryantoro
telah dilaksanakan penilaian kampung (KB). Rabu (9/5).
Hadir
dalam kegiatan antara lain Suharsono, Kasi penuyuluh KB Kab. Wonogiri, Sri
Utami Ningsih, Kasi perencanaan KB Kab. Wonogiri, Danramil 10/Wuryantoro Kpt
Inf Kasmadi yang diwakili Sertu Ali Imran, Richo Virgantantara Amd, Agus
Purnomo (anggota penyuluhan), Bintang Anggraini ningtias (anggota penyuluhan),
Edy Sumidro, pengurus pokja kampung KB Ngudisari Pondoksari, Kepala Desa
Sumberejo Sulardi, dan Seluruh anggota KB se-Desa Sumberejo.
Suharsono
Kasi penuyuluh KB Kab. Wonogiri, dalam sambutannya menyampaikan syarat kampung
KB. Pokja Kampung KB harus dari kampung tersebut, Prasarana kampung KB didukung
dari pemerintah dan data kampung KB harus akurat. Masing masing Pokja harus
identifikasi masalah di kampung tersebut dan mencari potensi yang ada. Prinsip pengelolaan kampung KB harus
mengetahui ikut pokja mana dan mengidentifikasi masalah, kampung KB sebagai
kebutuhan masyarakat dan bersifat mandiri. Kampung KB memerlukan relawan yang
siap. kegiatan kampung KB mengacu pada peemasalahan yang ada. Pemeran utama adalah masyarakat sebagai pelaku
dan penerima program, petugas lapangan sebagai pendamping dan pembina.Kegiatan
kampung KB harus terencana sesuai permasalahan kampung.
Edy
Sumidro, pengurus pokja kampung KB Ngudisari Pondoksari. "mengulas apa
yang telah disampaikan oleh Dinas terkait, bahwa kita sebagai orang tua harus
bisa memberikan contoh tauladan kepada anak dan keluarga. Saya mengajak kepada
para ibu-ibu kader posyandu juga harus mampu bisa memberikan contoh kepada
warga masyarakat seperti semboyan KB dua anak cukup, sering kali para kader
posyandu berpesan kepada warga untuk mensukseskan program dua anak cukup, akan
tetapi justru ibu-ibu kader memiliki anak ada yang melebihi semboyan KB dua
anak cukup.
Ini
barang tentu bagi ibu-ibu kader posyandu harus lebih instrospeksi diri karena
menjadi contoh itu lebih susah dari pada dicontoh, dan ingat, ibu-ibu kader dan
para tamu undangan semua bahwa jumlah penduduk indonesia sudah mencapai 200
juta jiwa lebih. Kita tidak bisa prediksi sekitar 20 sd 30 tahun lagi jumlahnya
bisa menjdi berapa dan apa yang akan terjadi kalau jumlah penduduk sudah
melebihi ambang batas, dipastikan kalau jumlah penduduk makin banyak aktn
timbul kemiskinan, kelaparan, kejahatan dan juga pelayanan kesehatan akan
terganggu, akhirnya timbul konflik sosial yang akhirnya berdampak besar kepada
kita. Saya menghimbau kepada kader
posyandu marilah kita terus tingkatkan dan berupaya untuk memberikan
penyuluhan, pengertian kepada warga masyarakat agar selalu bersemboyan dua anak
cukup.(Pendim 0728/Wng).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar