DANDIM
0728/WONOGIRI HADIRI TABLIGH AKBAR
Minggu
(26/2/17) pukul 19.30 sd 24.30 bertempat di Lingk Sembung Kec. Tirtomoyo telah
dilaksanakan Tabligh Akbar, Dzikir dan Doa bersama, dengan tema" Untuk
Keutuhan NKRI, Kedamaian dan Kesejahteraan Masyarakat Jami'al Alamin.
Hadir
Dalam acara tersebut KH Romo Syahrif
Rahmat Padepokan Kalijaga (Jakarta), Dandim 0728/Wonogiri Letkol Inf Basuki
Sepriadi, Wakapolres Wonogiri Kompol Wawan Purwanto, Danramil 07/Tirtomoyo Kapten Inf Ismail dan
Babinsa Koramil 07/Tirtomoyo, Anggota Polsek Tirtomoyo, dan Forkompincam
Tirtomoyo.
Dalam
acara tersebut Komandan Kodim 0728/Wonogiri Letkol Inf Basuki Sepriadi
memberikan ceramah kebangsaan diantaranya
"Saya sedikit memberikan gambaran sekarang ini perkembangan negara
kita sangat memprihatinkan penuh dengan cobaan, saat ini banyak dari negara
lain menginginkan hasil dari dalam tanah kita baik itu minyak, gas, batubara, emas, perak, tembaga dan masih
banyak lagi sumber daya alam yang kita miliki,
bukan saat ini saja tetapi dimulai dari penjajahan nenek moyang kita
dahulu.
Kalau
kita waktu sekolah pernah mendengar bahwa Indonesia dijajah lebih kurang 350 th
dan juga dijajah 3,5 tahun. Mereka
datang ke Indonesia menjajah bermaksud untuk mengambil sumber daya alam yang sangat melimpah ruah.
Negara
Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam, dari jaman dahulu, mereka terus
mengambil kekayaan Indonesia baik rempah-rempah ataupun SDA, hasil hutan dan
masih banyak lagi diangkut semua dan mereka sampai sekarang masih menginginkan
ini semua.
Kerajaan-kerajaan
seperti Majapahit, Sriwijaya yang dulu berkembang besar bisa runtuh,
dikarenakan rebutan kekuasaan, sejarah bangsa Indonesia sangat panjang dan
butuh 350 tahun kita untuk merdeka, dan penjajah mengusai Indonesia tidak
secara langsung mulai dari perdagangan lama- lama menguasai perekonomian,
setelah sekian lama mereka menguasai dengan cara ambil paksa dengan cara
menjajah bangsa kita.
Kita
bisa bersatu padu mulai tahun 1908, waktu itu berdiri Budi Utomo dan tahun 1928
pemuda-pemuda Indonesia bersatu dan menyatakan satu bahasa, bahasa Indonesia,
satu bangsa Bangsa Indonesia ada yong java, selebes yong maluku, yong sumatra,
yong Ambon dan masih banyak lagi bersatu di jawa mencetuskan kita harus
merdeka.
Kita
sebagai warga negara mempunyai kewajiban untuk bela negara, melalui profesinya
masing- masing, maka pertahanan dan keamanan Indonesia dilaksanakan secara
semesta yaitu guyup atau bersama sama serta bekerja sama antara Tentara, Polisi
dan masyarakat dalam mempertahankan bangsa Indonesia, jangan sampai terulang
lagi seperti jaman dahulu, supaya kita terpisah-pisah seperti orang sumatra
sendiri, jawa sendiri, Irian Jaya sendiri, apa harus kita pakai visa atau
paspor untuk menjenguk saudara kita dilain daerah. Bagaimana caranya kita harus
bekerja berbuat, bertindak, sebagai warga negara menjaga keutuhan negara kita.
Dahulu
sebelum terbentuknya Negara Republik Indonesia pada tahun 1945, para pemimpin
menyusun suatu dasar negara yaitu Pancasila yang diresmikan pada 1 Juni 1945 yaitu
sebagai dasar negara, kenapa Pancasila
diawali dengan Ketuhanan yang Maha Esa, karena bangsa Indonesia percaya karena
Tuhan itu hanya ada satu dan yang menjalankan agama dengan keyakinannya
masing-masing. Kalau orang sudah menjalankan agamanya dengan benar, maka dia
akan mempunyai perilaku yang berkeadilan, saling toleransi, tidak saling
menyalahkan. Kewajiban kita didalam Undang- Undang sudah jelas sebagai warga
negara Indonesia wajib melaksanakan bela negara.
Perkembangan
di negara kita dengan adanya teknologi banyak orang yang mudah percaya dengan
berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan terutama melalui media sosial
(Medsos), kemajuan ilmu pengetahuan maupun teknologi tidak terlepas dengan
kehidupan kita sehari-hari, sehingga kita tidak sengaja karena ingin dilihat
ngobrol digroup akhirnya berita yang tidak jelas dengan kebenarannya kita
menanggapinya benar, ini yang perlu kita waspadai dengan adanya isu-isu negatif yang berkembang
saat ini. Inilah isu-isu yang dibuat oleh kelompok dan negara tertentu yang
ingin menguasai kekayaan bangsa Indonesia,
menggunakan adu domba untuk melemahkan bangsa Indonesia. Seperti satu
tahun yang lalu muncul isu-isu tentang komunis, yang jelas dalam Tap MPRS no 25
tahun 1966, paham ini tidak boleh dikembangkan atau berkembang, tidak boleh
dipelajari, dan tidak boleh disebarkan, sampai sekarang tap MPRS tersebut belum
dicabut.
Berita
yang baru lagi masalah terorisme yang
dianggapnya Indonesia adalah sarang teroris sehingga negara lain tertuju kepada
Indonesia dan menganggap Indonesia adalah sarang teroris, kita sebagai umat
muslim tidak mau dicap sebagai teroris kita harus menunjukkan sikap dengan
didasari Dasar Negara, Undang-undang maka kita tidak akan dicap sebagai sarang
teroris.
Narkoba
adalah senjata untuk melemahkan generasi kita agar tidak memahami bagaimana
hidup berbangsa dan bernegara. Ini yang perlu kita jaga, dengan peran bapak ibu
sekalian, guru, ulama agar mengingatkan kepada generasi penerus bangsa, anak
cucu kita agar jangan mudah terpengaruh dengan yang namanya narkoba, itulah
pelemahan-pelemahan yang terjadi dinegara kita saat ini dan harus betul-betul
kita ingatkan kepada anak cucu atau generasi kita kelak.
Media
sosial adalah yang lebih parah dari narkoba, media sosial adalah sarana yang
paling mudah untuk memberikan Informasi, provokasi untuk membuat pikiran
seseorang untuk berbuat negatif, oleh karena itu kita harus menjaga generasi
kita supaya bijaksana dalam menggunakan media sosial, karena didalam media
sosial dengan cepat dapat mengakses situs pornografi dan berita-berita negatif.
Untuk semua itu pentingnya kita menjaga keutuhan negara kesatuan Republik
Indonesia, kita harus bisa menyikapi dengan adanya isu-isu seperti sara,
Idologi menyimpang, Narkotika, terorisme, dan semua ini merupakan tantangan
kita kedepan, musuh kita bersama dan pertempuran kita ini tidak sama dengan
nenek moyang kita dengan menggunakan bambu runcing, parang, tombak, panah,
tetapi sekarang kita harus menggunakan akal pikiran kita, hati nurani kita
dalam menyikapi suatu permasalahan yang ada di lapangan, kita jaga negara
kesatuan republik Indonesia ini agar tetap utuh supaya di teruskan oleh anak
cucu kita kelak.
Acara
dilanjutkan dengan ceramah dan doa bersama oleh KH Syarif Rahmat. (Pendim
0728/Wng)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar