FORKOPIMDA HADIRI
UPACARA HARI BELA NEGARA KE-70 DAN HARI NUSANTARA TAHUN 2018
Wonogiri,
bertempat di Alun-alun Giri Krida Bhakti Kabupaten Wonogiri telah dilaksanakan
kegiatan Upacara Peringatan Hari Bela Negara Untuk Kepentingan Rakyat ke-70 dan
Hari Nusantara Tahun 2018 dengan Tema “Perwujudan Kesatuan Nusantara Yang Utuh
Melalui Deklarasi Juanda”, Rabu (19/12).
Hadir
dalam acara tersebut Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Kasdim 0728/Wng Mayor Inf
Nurul Muthahar S.Ag., M.Pd., Kompol Sayid Kabagren Polres Wonogiri, Sekda Kab
Wonogiri Drs. Suharno, M Pd., Kepala Pengadilan Negeri Wonogiri Mohammad
Istiadi, SH. MH., Kepala Pengadilan Negeri Wonogiri Dodi Budi Kelana, SH.MH.,
Kalapas Kab. Wonogiri Urip Dharma Yoga.
Menjabat
sebagai Inspektur Upacara Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Perwira Upacara Pasiops
Kodim 0728/Wonogiri Kapten Arm Yadiman dan Komandan Upacara Danramil
06/Batuwarno Kapten Inf Joko Susilo. Inspektur Upacara membacakan amanat
Presiden RI Joko Widodo Alhamdulilah puji syukur kita panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat-Nya kita semua dapat kembali
memperingati Hari Bela Negara tanggal 19 Desember 2018 ini. Hari Bela Negara ini
dncanangkan untuk menghormati dan mengajak semua warga negara untuk membela
negara meleblhi panggilan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Bela
Negara tidak bisa hanya dilakukan dengan kekuatan fisik dan senjata semata,
namun harus dilakukan melalui beragam upaya dan profesi. Bela Negara tidak
hanya dilakukan oleh aparatur negara saja, tetapi juga harus dilakukan secara
bersama-sama oleh segenap elemen bangsa dan negara Bela Negara merupakan wadah
peran dan kontribusi segenap komponen masyarakat, termasuk dunia usaha, dunia
pendidikan, media, hingga tokoh pemuda dan tokoh agama. Untuk memberikan
sumbangsih kepada negara melebihi panggilan tugas yang menjadi tanggung
jawabnya. Seluruh warga negara dengan segala kelebihan dan kekurangannya tetap
dapat membenkan sumbangsmnya dalam Bela Negara. Sebagai negara besar dengan
penduduk terbanyak keempat di dunia, negara ke empat dengan ribuan pulau, dan
bangsa yang bhineka dalam suku, ras dan agama, kita bersyukur bahwa negara kita
tetap rukun damai dan bersatu. Sebagai negara Muslim terbesar di dunia, bangsa
Indonesia telah menunjukkan keteladanannya dalam menjalankan demokrasi dan
mencapai banyak kemajuan yang membanggakan. Dalam desakan berbagai ideologi,
kita bersyukur bahwa kita tetap berpegang teguh pada ideologi Pancasila yang
menjunjung agama sesuai dengan Ketuhanan Yang Maha Esa. Saya yakin, capaian
besar ini bisa kitaa raih karena banyaknya warga negara Indonesia yang cinta
negara dan cinta bangsa melampaui tugasnya.
Namun,
tantangan yang dihadapi oleh bangsa kita semakin kompleks. Teknologi
transportasi dan teknologi komunikasi memang mempermudah kehidupan manusia
Indonesia. Tetapi disaat yang sama juga memudahkan masuknya pengaruh budaya dan
ideologi yang belum tentu sesuai dengan apa yang kita miliki. Interaksi antar
bangsa dan antar budaya ini menuntut kita untuk membuka diri berdialog dengan
bangsa. Tetapi harus berpegang teguh pada kepentingan bangsa Indonesia. Saya
yakin setiap warga negara Indonesia bisa membebankan kontribusi dengan
kemampuan yang dimilikinya.
Saya
menyaksikan banyak aparat TNI dan Polri, juga para aktivis sosial dan para
birokrat yang bekerja di daerah-daerah di pelosok Nusantara yang bekerja
melampaui tugas yang diberikan. Banyak di antara mereka yang mengajar walaupun
mereka bukan guru, yang mengajak masyarakat untuk hidup sehat walaupun mereka
bukan pegawai kesehatan. Banyak mereka yang mendampingi masyarakat untuk
berwurausaha tanpa berniat mengambil manfaat dari masyarakat. lnilah sebuah
bentuk dari bela negara yang patut kita apresiasi. Saya menyaksikan banyak
generasi muda kita yang menebarkan berita-berita baik dan menyejukkan di media
sosial. Di tengah ujaran kebencian dan kebohongan yang menyebar di mana-mana.
Banyak generasi muda yang menggunakan media sosial sebagai media untuk belajar.
dan media untuk memberdayakan ekonomi masyarakat. Banyak generasi muda yang
menggunakan media sosial untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila dan terus
mempererat Bhinneka Tunggal Ika. MerekaIah yang telah ikut Bela Negara, yang
mewujudkan kecintaan pada bangsa melebihi tugas dan tanggung jawabnya.
Kesadaran
Bela Negara yang berakar pada nilai-nilai Iuhur bangsa, harus tertanam dalam
jiwa dan raga segenap Bangsa Indonesia sejak dini melalui pendidikan sena Aksi
Nasional Bela Negara di berbagai bidang Diperlukan cara-cara yang inovatif
serta adaptif dengan perkembangan zaman agar anak-anak muda kita mendapatkan
ruang untuk mengekspresikan kecintaannya pada Tanah Air. MerekaIah yang akan
menahkodai kapal besar Republik Indonesia di masa depan. Pada momentum Hari
Bela Negara ini, sekali lagi marilah kita syukuri bersama keberadaan ratusan
suku bangsa, bahasa, adat istiadat, beragam, dan kepercayaan di dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang membentang lebih dari seperdelapan khatulistiwa.
Tidak ada negeri yang seberagam dan sekaligus bisa bersatu negeri kita ini.
Untuk itu saya mengajak semua elemen bangsa untuk mewujudkan rasa syukur atas
anugerah kemerdekaan dan persatuan serta kesatuan kita dengan Aksi Nasional
Bela Negara di berbagai bidang, (Pendim 0728/Wng).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar