ANGGOTA
KORAMIL BERSAMA KAMPUNG SIAGA SIMULASI BENCANA
Kamis (27/10/160) pukul
08.00 sd 11.30 di lapangan Desa Hargorejo Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten
Wonogiri telah dilaksanakan Simulasi penanggulangan bencana. Hadir dalam
kegiatan tersebut Hj. Endang Maria Astuti.( Anggota komisi 8 DPR RI ), Adhi
Karyono (Direktur PSKBA Kemensos RI), Wartono (Kepala Dinsos Wng), Forkopimca
Tirtomoyo yang didalamnya Danramil 07/Tirtomoyo Kodim 0728/Wonogiri Kapten Inf
Ismail, Kades Desa (Hargorejo, Sukoharjo, Sidorejo) Kec. Tirtomoyo. Peserta
simulasi diikuti dari anggota Koramil
07/Tirtomoyo sebanyak 5 orang, Polsek Tirtomoyo, Tim SAR Kec. Tirtomoyo, Tagana
Kec. Tirtomoyo, Puskesmas Kec. Tirtomoyo, Relawan yang tegabung dalam kampung
siaga bencana 3 Desa dalam rangka pembentukan “Kampung Siaga Bencana” ( KSB )
dan penyerahan bantuan alat - alat penanggulangan bencana yang dihadiri sekitar 250 orang.
Jajaran Koramil 07/Tirtomoyo membantu pemerintah
kabupaten setempat melalui Dinas Sosial menggelar pelatihan penanggulangan
bencana dan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB). Kegiatan itu
diselenggarakan selama satu hari, yang dilaksanakan dengan cara teori dan
simulasi langsung. Pada pelaksanaannya para peserta diberikan materi oleh
sejumlah narasumber dari Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri, diantaranya materi
kearifan lokal dalam rangka pencegahan dan penanganan konflik sosial, materi
Kampung Siaga Bencana, materi manajemen penanggulangan bencana, materi
pencarian pertolongan dan evakuasi serta materi kebijakan penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
Menurut Komandan Kodim 0728/Wonogiri melalui Kapten Inf
Ismail mengatakan, nantinya warga yang terlibat sebagai personel “Kampung Siaga
Bencana” (KSB) harus mampu melakukan kolaborasi, koordinasi dan kerjasama yang
baik dengan berbagai "stakeholders" di lingkungan masing-masing, baik
unsur pemerintah, swasta, LSM, relawan dan masyarakat pada umumnya. Hj. Endang
Maria Astuti.(Anggota komisi 8 DPR RI) menyatakan, Melalui KSB itu diharapkan
dapat terkondisikan kehidupan masyarakat yang berdaya guna dan lebih siap
sebagai subjek maupun objek pembangunan, karena masyarakat akan ditempatkan
sebagai pihak pertama dan utama dalam penanggulangan bencana sebelum datangnya
bantuan lain.
Sedangkan Wartono (Kepala Dinas Sosial Wng ) mengatakan
kegiatan itu merupakan bagian dari kesiapan menghadapi bencana yang
mengutamakan pendekatan dari, oleh dan untuk masyarakat. karena mayoritas
penduduknya masyarakat lokal/pribumi dan daerahnya merupakan daerah rawan
bencana, sehingga dapat menimbulkan kerawanan yang menyebabkan erosi dan
banjir," ujarnya. Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan program preventif
dalam pengurangan risiko bencana agar masyarakat yang berada di daerah rawan
bencana dapat mengantisipasi dan mengurangi risiko bencana serta melakukan
berbagai upaya nyata dalam penanggulangannya, yang meliputi penyelamatan,
evakuasi korban dan harta benda serta pemenuhan kebutuhan dasar bagi kurban
bencana. (Pendim 0728/Wng)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar