KORAMIL 01/WONOGIRI BANGUN CEKDAM
IRIGASI DENGAN POMPA HIDROLIK
Keberpihakan
aparat TNI dalam mewujudkan swasembada pangan, Danrem 074/Warastratama
Surakarta Kolonel Inf Maruli Simanjuntak, M.Sc., bantu petani bangun Cekdam
untuk irigasi dengan menggunakan mesin pompa Teknologi Hidrolik untuk mengangkat
air ke lahan pertanian, dalam
mewujudkan swasembada pangan di wilayah Kabupaten Wonogiri terus digelorakan,
tepatnya di kali Gothel Dusun Kalibang Desa Wonokerto Kec/Kab. Wonogiri, menjadi
sasaran pembangunan Cekdam yang dimotori anggota Koramil Kota Wonogiri bersama
warga masyarakat ini untuk mengairi lahan pertanian yang murah dan
bermanfaat.
Warga petani Dusun Kalibang Desa Wonokerto Kec.
Wonogiri selama ini hanya dapat mengandalkan kiriman air hujan (tadah Hujan) untuk
mengerjakan lahan persawahan mereka, kondisi ini sangat membuat prihatin dan
membuat para petani harus berjuang keras untuk mengelola ladangnya di dua Dusun
dengan luas lahan mencapai kurang lebih 40 hektar. tutur Kades Suyanto.
Pembangunan Cekdam untuk irigasi dikali Gothel volume Pj 10
meter dan Tg 3 meter, dengan uji coba teknologi mesin pompa hidrolik,
direncanakan untuk memompa air dari Cekdam ke atas persawahan, aliran kali
Gothel yang semula air hanya mengalir saja tidak difungsikan warga dikarenakan
lokasi persawahan jauh lebih tinggi dari kali Gothel, dengan selesainya
pembangunan Cekdam nantinya, air yang terpompa dapat dinaikkan hingga
ketinggian puluhan meter. Teknologi sederhana inilah yang kemudian mengetuk keinginan
Danrem 074/Warastratama Surakarta Kolonel Inf Maruli Simanjuntak M.Sc., mengapresiasi
keinginan petani dan Koramil Kota Wonogiri.
Sesuai petunjuk Danrem agar rencana pembangunan Cekdam
dipercepat dan anggota Koramil-01/Wonogiri Kodim 0728/Wonogiri agar mendukung
penuh kegiatan ini. Tanggal (29/8/16) angota TNI dan perangkat desa bersama
warga masyarakat pembangunan cekdam mulai dikerjakan. Melalui semangat gotong
royong yang tinggi serta adanya bantuan dari Danrem 074/Warastratama Kolonel
Inf Maruli Simanjuntak, M.Sc dan dengan didukung swadaya mastarakat, rencana semula pembangunan Cekdam semi
permanen sekarang menjadi permanen.
Menurut Danramil, apabila pembangunan cekdam diborongkan dengan
menggunakan teknologi pompa hidrolik bisa menelan anggaran lebih kurang 250
juta rupiah, akan tetapi setelah dikerjakan melalui gotong royong (tanpa upah) antara
TNI dan aparat Desa bersama warga masyarakat, serta material (Batu) yang
mengambil dari kanan kiri kali Gothel sehingga biaya bisa kurang dari 15 juta
rupiah. Selisih nilai yang begitu tinggi berasal dari tenaga masyarakat dan
material bila diuangkan, karya bakti dengan target 1 bulan pengerjaannya dan
sampai saat ini telah berjalan selama 17 hari. Tutur Kapten (Inf) Tono.
Menurut tokoh masyarakat setempat Tugino menambahkan bahwa debit air yang
terpompa ini nantinya akan digunakan untuk mengairi 30 hingga 40 hektare
persawahan warga, karena teknologi ini hanya akan berfungsi dimusim kemarau dan
warga tidak akan kesulitan lagi nantinya dalam bercocok tanam, karena dimusim
penghujan warga bisa memanfaatkan melalui sistem sawah tadah hujan dan semula
panen 2 kali saja akan bisa tiga kali panen dalam 1 tahun. (Pendim 0728/Wng)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar