WAWASAN KEBANGSAAN
DIBERIKAN KEPADA MAHASISWA DAN PELAJAR OLEH DANDIM 0728/WNG
Bertempat dipendopo rumah dinas
Jabatan Bupati Wonogiri sejak pukul 15.00 s-d 18.20 Wib. telah dilaksanakan
acara Sosialisasi Wawasan Kebangsaan. Selasa, (20/6/2017).
Sosialisasi Wawasan Kebangsaan
yang diprakarsai kantor Kesbangpol
dengan mengusung tema "Peran Pemuda dalam Mempertahankan Pancasila
Melawan Radikalisme".
Hadir dalam kegiatan tersebut
: Wakil Bupati Wonogiri Edy Santoso,
Dandim 0728/Wonogiri Letkol Inf Basuki
Sepriyadi, Ketua Kesbangpol Wonogiri Sulardi, Kepala kantor kementerian agama
Kab. Wonogiri Mursidsi, Ketua DHC
Wonogiri Arief Suryono (Dosen) Fak Hukum Uns Surakarta.
Sambutan wakil Bupati Wonogiri
Edy Sutopo : Pada hari ini, kita menyelengarakan acara yang sangat penting
sekali di dalam memberi pembekalan kepada pelajar tentang peran pemuda dalam
mempertahankan pancasila. Kadang kita mengetahui dan mengerti tentang
pancasila, akan tetapai kita tidak dapat melaksanakan dalam kegiatan
sehari-hari. Pancasila dilahirkan melalaui proses sejarah yang sangat panjang
oleh bapak Ir. Sukarno dan para pejuang
serta ulama, pancasila mencerminkan akan kehidupan yang berbeda-beda antara
lain beda suku, beda budaya, beda agama akan tetapi dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika yang dapat mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
Pancasila sebagai dasar Negara
Indonesia telah mengalami banyak cobaan dengan lahirnya komunis dan terorisme,
kita sebagai generasi muda harus paham betul dengan adanya paham radikalisasi,
sehingga sebagai tugas generasi muda kita harus
mempertahankan pancasila. Kita semua harus bisa memaknai pancasila dalam
kehidupan sehari- hari, karena sangat penting di dalam memaknai isi pancasila
dalam kehidupan sehari- hari, agar selalu tercipta jiwa Nasionalisme kepada
generasi muda. Berkaitan dengan aksi radikalisme yang tentunya bertentangan
dengan pancasila, oleh karena itu generasi muda jika nanti ada gerakan yang
mengarah kepada radikalisme di sekitar kalian, maka sebagai generasi muda kita
harus mengetahui dan cegah dini khususnya di Kabupaten Wonogiri. Saya atas nama
pemda Kab. Wonogiri mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya acara
sosialisasi kebangsaan dan kedepan kegiatan semacam ini harus terus
dilaksanakan agar generasi muda akan paham betul akan pentingnya menjaga
nasionalisme dan menjaga ideologi pancasila di dalam mempertahankan NKRI.
Komandan Kodim 0728/Wng Letkol
Inf Basuki Sepriadi pada kesempatan itu memberikan materi diantaranya :
"Wawasan kebangsaan adalah bagaimana kita memandang luas bangsa Indonesia
dan berpancasila. Pancasila lahir sebelum 17 agustus 1945 akan tetapi resminya
lahirnya pada tanggal 18 agustus 1945". Dan pancasila sebagai dasar hukum
sebelum Negara Indonesia berdiri maka para pejuang merumuskan dasar negara
pancasila.
Dasar negara pancasila diawali dengan Ketuhanan Yang Maha
Esa, karena bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama dan
bahasa.
Sebagai bentuk toleransi yang
terkandung dalam dasar negara pancasil, sila pertama. Indonesia hanya memiliki
2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. tetapi Negara Indonesia kaya
sumber daya alam yang sangat melimpah ruah, untuk itu kita harus sadar akan
kekayaan di Indonesia, maka kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus
sadar akan pentingnya mencegah masuknya ancaman yang berpotensi menghancurkan
generasi penerus bangsa. Karena kita telah di serang oleh perang yang dinamakan
perang Proxy, akan banyak kekacauan di
dalam Negara Indonesia, contoh perang Proxy adalah sistem otonomi daerah khusus,
penyelundupan Narkoba ke Indonesi,
masuknya budaya asing yang mempengaruhi generasi muda. untuk itu kita
perlu memahami tentang wawasan kebangsaan, yaitu ada tiga pilar wawasan
kebangsaan meliputi rasa kebangsaan, memahami kebangsaan dan semangat kebangsaan.
Harapan saya kepada para hadirin
sebagai generasi muda yang hadir agar dapatnya manjadikan diri kita menjadi
kebanggaan keluarga dan lingkungan, berbuatlah yang terbaik untuk diri mu
sendiri dan lingkungan dan selalu berdoa.
Kemenag Kabupaten wonogiri Mursyidi, menyampaikan bahwa "Negara Kesatuan
Republik Indonesia bukan negara Islam dan juga bukan sebagai negara sekuler
seperti yang baru- baru ini yang terjadi. Dinegara kita tentang bahayanya paham
radikalisme dengan sistem khilafah. Harapan bangsa Indonesia kepada umat
beragama yang ada di indonesia adalah ; terdidik, bermoral, toleran, sejahtera,
paham nilai- nilai agama, dapat di percaya, patuh hukum agama, patuh hukum
negara, cinta tanah air, hidup bermanfaat bagi orang lain.
Pengertian radikalisme adalah aliran atau kecenderungan ideologi
yang menekankan upaya total untuk kembali pada akar yang bersifat asal dalam
perubahan sosial politik sistem radikalisme di barengi dengan cara kekerasan.
Radikalisme ada dalam setiap kelompok agama seperti islam, hindu, kristen dan
merupakan tantangan bagi kerukunan antar umat beragama kemajuan perdamaian dan
kesejahteraan di Indonesia maupun di dunia. Bentuk radikalisme agama antara
lain : radika muncul karena ketidaktahuan akan ajaran agama yang sebenarnya,
semangat berlebihan dalam mengamalkan ajaran agama, keliru menilai perilaku
umat beragama dan karena pengaruh dari luar negri.
Langkah-langkah yang perlu kita
ambil di dalam mencegah radikalisme antara lain: Kerjasama kelembagaan baik
internal maupun external agar di tingkatkan, kerjasama di bidang sosial budaya,
masing-masing pemuka agama mampu menata hatinya untuk hidup penuh toleransi
diantara kita sebagai bangsa yang majemuk, peran kegiatan bersama pemuda dalam
pendalaman nilai agama, menginvestarisir dan pendataan kembali aliran agama
yang ada, bimbingan dan penyuluhan keagamaan terhadap masyarakat di daerah yang
telah terjadi konflik.
Diindonesia terdapat lima wadah
konsultasi dan dialog umat beragama
dengan harapan mencegah sedini mungkin terjadi gesekan antar umat
beragama.
Selanjutnya Ketua DHC
Wonogiri Arief Suryono, Dosen Fak Hukum
UNS Surakarta menyampaikan diantaranya :
Pertahanan Negara Indonesia adalah tugas dan tanggungjawab kita sebagai generasi
muda sebagai wujud penyelenggara pertahanan negara. Sebagai pemuda penerus
bangsa ada tiga dimensi pembinaan bela negara antara lain : Rasa kebangsaan,
paham kebangsaan dan semangat kebangsaan. Ciri kesadaran bela negara antara
lain : adanya rasa ikatan yang kokoh kuat dalam satu kesatuan dan kebersamaan,
saling membantu antara sesama komponen bangsa, membangun kebersamaan,
mengembangkan sikap untuk
berfikir dan berprilaku positif, senantiasa berfikir jauh kedepan.
Pancasila adalah sebagai dasar
dan Ideologi negara dan di dalam pancasila terdapat sila-sila yang mengatur
dalam kehidupan warga negara kesatuan Republik Indonesia yang bersemboyankan
Bhinneka Tunggal Ika berbeda-beda tetapi tetap satu juga. (Pendim 0728/Wng)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar