DANDIM 0728/WONOGIRI
HADIRI UPACARA HARI LAHIR PANCASILA
Kamis, (1/6/2017) pukul 07.00 s/d
08.00 wib, di Alun-alun Giri Krida Bhakti Wonogiri telah dilaksanakan
kegiatan Upacara Hari Lahirnya
Pancasila.
Hadir dalam acara tersebut : Bupati
Wonogiri Joko Sutopo, Dandim 0728/Wng Letkol Inf Basuki Sepriadi, Kapolres
Wonogiri AKBP Mohammad Tora, Wakil Bupati Wonogiri Edy Santoso, Forkominda Kab.
Wng, Sekda Kabupaten Wonogiri Suharno, Ketua DPR Kabupaten Wonogiri Setyo
Sukarno.
Inspektur Upacara : Bupati Wonogiri
Joko Sutopo, Komandan Upacara Kapten Inf Tono Danramil 01/Wonogiri.
Peserta upacara sbb : 1 SSK Gabungan
bersenjata Kodim 0728/Wng dan Polres wonogiri, 1 Regu Korsik Polres Wonogiri, 1
SSK Gabungan Korpri dan dinas Propinsi, 1 SSK Gabungan PGRI Kabupaten Wonogiri,
1 SSK Gabungan Ormas Banser, Mta, Senkom, Hansip,1 SSK Gabungan Osis SMA
Sudirman dan SMK Sudirman, 1 SSK Gabungan Pramuka SMK Negeri wonogiri dan SMK
Pancasila.
Amanat Inspektur Upacara Bupati
Wonogiri (Joko Sutopo) pada upacara Hari Lahir Pancasila membacakan Sambutan
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo) yang isinya : Puji syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa pada pagi hari ini kita dapat berkumpul menyelenggarakan
Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila untuk yang pertama kalinya. Upacara ini
meneguhkan komitmen kita agar lebih mendalami, menghayati dan mengamalkan
nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Pancasila merupakan hasil dari satu
kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang
dipidatokan Ir. Sukarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan final
Pancasila tanggal 18 Agustus 1945. Adalah jiwa besar para founding fathers,
para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara sehingga kita
bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita.
Harus diingat bahwa kodrat bangsa
Indonesia adalah keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari
Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai Rote adalah juga
keberagaman. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan
golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah ke-bhinneka tunggal ika-an
kita.
Namun, kehidupan berbangsa dan
bernegara kita sedang mengalami tantangan. Kebinekaan kita sedang diuji. Saat
ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebinekaan dan keikaan kita. Saat
ini ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila. Masalah
ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh penyalahgunaan media sosial
yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong.
Kita perlu belajar dari pengalaman
buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, dan perang
saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal
lka, kita bisa terhindar dari masalah tersebut. Kita bisa hidup rukun dan
bergotong royong untuk memajukan negeri.
Dengan Pancasila Indonesia adalah harapan dan rujukan
masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur di
tengah kemajemukan.
Oleh karena itu, saya mengajak peran
aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat,
pendidik, pelaku seni dan budaya pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri
serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila. Pemahaman dan pengamalan
Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bemegara harus terus ditingkatkan.
Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam
pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila Komitmen pemerintah untuk
penguatan Pancasila sudah jelas dan sangat kuat. Berbagai upaya terus kita
lakukan. Telah diundangkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit
Kerja Presiden Pembinaan ldeologi Pancasila. Bersama seluruh komponen bangsa,
lembaga baru ini ditugaskan untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, yang terintegrasi dengan program-program pembangunan.
Pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan berbagai
program lainnya, menjadi bagian integral dari pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Tidak ada pilihan lain kecuali kita
harus bahu membahu menggapai cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila. Tidak
ada pilihan lain kecuali seluruh anak bangsa harus menyatukan hati, pikiran dan tenaga
untuk persatuan dan persaudaraan. Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus
kembali ke jati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong dan
toleran. Tidak ada pilihan lain kecuali harus menjadikan Indonesia bangsa yang
adil. makmur dan bermartabat di mata internasional.
Namun demikian, kita juga harus
waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan
Pancasila. Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan
gerakan-gerakan yang Anti- Pancasila, Anti-UUD 1945, Anti-NKRI, Anti-Bhinneka
Tunggal lka. Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih terdapat paham dan
gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi Indonesia.
imSekali lagi, jaga perdamaian, jaga
persatuan, dan jaga persaudaraan di antara kita. Mari kita saling bersikap
santun, saling menghormati, saling toleran, dan saling membantu untuk
kepentingan bangsa. Mari kita saling bahu-membahu bergotong royong demi
kemajuan Indonesia.
Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita
Indonesia. Kita Pancasila. Semua Anda Indonesia, semua Anda Pancasila. Saya
Indonesia, saya Pancasila. (Pendim 0728/Wng)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar