KODIM 0728/WONOGIRI
LAKSANAKAN UPACARA HARI LAHIR PANCASILA
Kodim 0728/ Wonogiri melaksanakan
Upacara bendera hari lahir Pancasila yang di laksananakan pada hari Kamis
(1/6/17).
Inspektur Upacara Mayor Inf Haryanto
Kakananmincad IV/34 Wonogiri, Komandan upacara dijabat oleh Kapten Inf Sunardi
Danramil 14/Jatisrono, Pembaca UUD 1945 Kapten Inf Gasar, sedangkan Pengibar
Bendera dari anggota Koramil 14/Jatisrono. Peserta Upacara terdiri dari 1
Peleton Perwira gabungan Kodim 0728/Wonogiri dan Kanminvetcad IV/34 Wonogiri, 2
Peleton pasukan bersenjata dan 1 Pleton Korpri (PNS) gabungan Kodim 0728/
Wonogiri dan Kanminvetcad IV/34 Wonogiri.
Dalam Amanatnya Dandim 0728/Wonogiri
pada upacara Hari Lahir Pancasila membacakan Sambutan Presiden Republik
Indonesia (Joko Widodo) yang isinya : Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
pada pagi hari ini kita dapat berkumpul menyelenggarakan Upacara Peringatan
Hari Lahir Pancasila untuk yang pertama kalinya. Upacara ini meneguhkan
komitmen kita agar lebih mendalami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai
luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila merupakan hasil dari satu
kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang
dipidatokan Ir. Sukarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan final
Pancasila tanggal 18 Agustus 1945. Adalah jiwa besar para founding fathers,
para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara sehingga kita
bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita.
Harus diingat bahwa kodrat bangsa
Indonesia adalah keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari
Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai Pulau Rote adalah
juga keberagaman. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan
golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah ke-bhinneka tunggal ika-an
kita.
Namun, kehidupan berbangsa dan
bernegara kita sedang mengalami tantangan. Kebhinekaan kita sedang diuji. Saat
ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebhinekaan dan keikaan kita.
Saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila.
Masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh penyalahgunaan media
sosial yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong.
Kita perlu belajar dari pengalaman
buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, dan perang
saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal
lka, kita bisa terhindar dari masalah tersebut. Kita bisa hidup rukun dan
bergotong royong untuk memajukan negeri.
Dengan Pancasila Indonesia adalah harapan dan rujukan
masyarakat Internasional untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur di
tengah kemajemukan.
Oleh karena itu, saya mengajak peran
aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat,
pendidik, pelaku seni dan budaya pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri
serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila. Pemahaman dan
pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bemegara harus terus
ditingkatkan. Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan
perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan
nilai-nilai Pancasila Komitmen pemerintah untuk penguatan Pancasila sudah jelas
dan sangat kuat. Berbagai upaya terus kita lakukan. Telah diundangkan Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan ldeologi
Pancasila. Bersama seluruh komponen bangsa, lembaga baru ini ditugaskan untuk
memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yang terintegrasi
dengan program-program pembangunan. Pengentasan kemiskinan, pemerataan
kesejahteraan dan berbagai program lainnya, menjadi bagian integral dari
pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Tidak ada pilihan lain kecuali kita
harus bahu membahu menggapai cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila. Tidak
ada pilihan lain kecuali seluruh anak bangsa harus menyatukan hati, pikiran dan
tenaga untuk persatuan dan persaudaraan. Tidak ada pilihan lain kecuali kita
harus kembali ke jati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong
dan toleran. Tidak ada pilihan lain kecuali harus menjadikan Indonesia bangsa
yang adil. makmur dan bermartabat di mata internasional.
Namun demikian, kita juga harus
waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan
Pancasila. Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan
gerakan-gerakan yang Anti- Pancasila, Anti-UUD 1945, Anti-NKRI, Anti-Bhinneka
Tunggal lka. Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih terdapat paham dan
gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi Indonesia.
Sekali lagi, jaga perdamaian, jaga
persatuan, dan jaga persaudaraan di antara kita. Mari kita saling bersikap
santun, saling menghormati, saling toleran, dan saling membantu untuk
kepentingan bangsa. Mari kita saling bahu-membahu bergotong royong demi
kemajuan Indonesia.
Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita
Indonesia. Kita Pancasila. Semua Anda Indonesia, semua Anda Pancasila. Saya
Indonesia, saya Pancasila. (Pendim 0728/Wng)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar