Wonogiri -
Menyambut hari jadi yang ke-278
Kabupaten Wonogiri,Wakil Bupati Wonogiri bersama unsur Forkompinda, melakukan
ziarah ke makam Raden Mas Said (Pangeran Sambernyowo) dan makam Presiden RI
ke-1 Soeharto bertempat di Astana Mangadeg dan Astana Giribangun Desa
Karangbangun Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar.Kamis (9/5).
Wakil Bupati
Edy Santosa bersama sejumlah pejabat di lingkungan OPD, Dandim 0728/Wng Letkol
Inf M Heri Amrulloh, S. Sos., MH yang diwakil Kasdim 0728/Wng Mayor Inf Nurul
Muthahar, S. Ag., M. Pd, Ketua DPRD Wonogiri Setyo Sukarno, Kajari Wonogiri
yang diwakili Kasipidum, Asisten I Sekda Wonogiri Edi Sutopo, Asisten II
Bambang Hariyadi.
Asisten I
Sekda Wonogiri Edi Sutopo membacakan sambutan Bupati Wonogiri. Dengan semangat
nyawiji mBangun Wonogiri, momentum ini dilaksanakan untuk menghadirkan semangat
persatuan untuk menujukkan rasa cinta terhadap Bumi Wonogiri. Tanah kelahiran,
yang terus bergerak maju dengan berbagai dinamika yang ada untuk
mewujudkan
Kabupaten Wonogiri yang semakin SUKSES. Dalam kesempatan ini, kepada seluruh
unsur pimpinan dan pemuka masyarakat Wonogiri, saya ucapkan terima kasih atas
kehadirannya, dan rangkaian Peringatan Hari Jadi tetap berjalan baik, di tengah
pelaksanaan ibadah bulan Ramadhan.
Esensi besar
dari ziarah yang dilaksanakan adalah menapak tilas, mengenang perjuangan Raden
Mas Said yang dikenal dengan julukan Pangeran Sambernyawa, kemudian bergelar
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I. Lebih dari 200
tahun yang lalu, beliau menjadikan Kabupaten Wonogiri sebagai salah satu basis
perjuangan melawan Belanda, untuk kemudian membangun wilayah Mangkunegaran maju
dan sejahtera.
Di Kabupaten
Wonogiri, titik utama perjuangan beliau sekarang dalam wilayah Kecamatan
Selogiri, tempat beliau bertemu dengan Roro Rubiyah, gadis desa putri Kyai
Kasan Nuriman. Di kemudian hari Roro Rubiyah dikenal sebagai Matah Ati, menjadi
pendamping Raden Mas Said ketika bertempur dan juga membangun Mangkunegaran. Dengan
dukungan prajurit inti sejumlah 40 yang datang dari berbagai pelosok wilayah
dibantu prajurit perempuan yang dipimpin Roro Rubiyah, Mangkunegaran menjadi
besar dan berdaulat.
Sebagaimana
titik-titik bersejarah seperti Nglaroh, Makam Gunung Mijil, Makam Mantenan Desa
Karangtengah Kecamatan Selogiri menjadi situs-situs sejarah bagi Kabupaten
Wonogiri. Simbol-simbol perjuangan inilah yang harus kita pelajari dengan
menjadi motivasi untuk terus membangun Wonogiri.
Nilai
kejuangan yang dapat dipetik adalah, semangat persatuan untuk mengubah nasib
sangat diperlukan, bahkan menjadi nilai dasar dari sebuah kesuksesan. Kedua,
peran kaum wanita tidak kalah penting dengan kaum lelaki, keduanya akan berada
pada tataran yang seimbang, dan saling mendukung. Ketiga, potensi desa yang
sedemikian rupa adalah kekuatan yang nyata untuk mencapai tujuan dan cita-cita.
Poin-poin ini hendaknya menjadi pijakan bagi elemen masyarakat untuk belajar
dari sejarah, menatap ke masa lalu untuk menuju masa depan yang gemilang.
Kepada
segenap hadirin, saya mengajak, mari kegiatan ini menjadi sarana bagi kita
sekalian untuk memanjatkan permohonan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa,
agar dalam Peringatan Harijadi ke-278 Kabupaten Wonogiri senantiasa memiliki
semangat kebersamaan dan ikut berperan memajukan Kabupaten Wonogiri, hidup
makmur dan sejahtera, (Pendim0728/Wng).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar