Sponsor

Selamat Datang di KODIM 0728/Wonogiri.

Senin, 20 November 2017

Wuryantoro Berkisah



KOPTU SETIO BUDI HADIRI ACARA WURYANTORO BERKISAH


 
Wonogiri minggu (19/11/17) acara bertempat di pendopo kec.Wuryantoro telah berlangsung acara "Wuryantoro Berkisah."

Hadir dalam acara antara lain, Camat Wuryantoro Drs Purwadi Hardo Saputro,MM, Danramil 10/Wuryantoro Kpt Inf Budi Utama yang diwakilkan Koptu Setio Budi, Forkopincam Kec Wuryantoro, Ustad Junaedi, Ustad dan Ustadzah, anak-anak TPA seKec.Wuryantoro 300 anak, serta Bapak dan ibu masyarakat Kec. Wuryantoro.

Dalam dongeng nya Ustad Junaedi menceritakan tentang Hari Akhir (Hari Kiamat) Ketika Hari Kiamat tiba, terjadi goncangan bumi yang luar biasa dahsyat. Bumi ini memuntahkan seluruh isi perutnya ke luar, berhamburan dan hancur berantakan. Lautan meluap dan terbelah. Gunung-gunung bergerak dan berguncang keras, kemudian pecah beserpihan bagaikan butir-butir pasir yang berserakan, beterbangan bagaikan kapas-kapas yang bertebaran di udara. Gunung-gunung yang menjulang tinggi itu pun tak ubahnya dengan fatamorgana, tak lagi meninggalkan bekas keperkasaannya. 


Al-Qur’an memberikan gambaran tentang keadaan benda-benda langit ketika Hari Kiamat tiba. Bahwa bulan, matahari, bintang-bintang yang begitu besar, bahkan sebagian bintang-bintang itu lebih besar dari bumi yang kita tempati ini, yang lebih terang jutaan kali lipat dan sinarnya dari matahari yang kita lihat

Semua itu akan hancur dan sinarnya menjadi pudar lalu padam segala gerak, tatanan dan aturannya menjadi hancur. Matahari bertabrakan dengan bulan. Adapun langit yang kita lihat akan bergoncang, terbelah dan hancur. Gugusan langit akan luluh bagaikan barang-barang tambang yang diluluhkan dan mencair. Alam ini dipenuhi dengan asap tebal dan awan gelap. 

Jerit Kematian, Dalam kondisi seperti itu, ditiuplah sangkakala, jerit kematian pun menyeruak ke seluruh jagad. Ketika itu, seluruh manusia dan makhluk hidup mengalami kematian tidak sesuatu pun yang tersisa di dunia ini. 

Pada detik-detik peristiwa itu terjadi, seluruh manusia merasa ketakutan dan panik. Mereka goncang dan kebingungan, kecuali orang-orang mukmin yang memahami hakikat wujud ini, segala hikmah dan rahasianya, hati mereka tenggelam dalam makrifat dan mahabbah (cinta) kepada Allah SWT.

Jerit Kebangkitan dan Permulaan Kiamat. Setelah peristiwa itu terjadi, alam akhirat pun memasuki babak baru; alam yang memiliki potensi untuk kekekalan dan keabadian.Nur Ilahi memancarkan sinarnya, jeritan kebangkitan menggema, nusyur segera berlangsung, seluruh umat manusia serta binatang-binatang pun dihidupkan kembali hanya dengan sekejap saja. 

Seluruh manusia diliputi kebingungan dan goncangan jiwa yang dahsyat bagaikan kupu-kupu yang beterbangan tanpa arah. Kini, mereka berada di satu tempat yang agung, berdiri di hadapan Tuhan Yang Mahabesar untuk dilakukan hisab dan perhitungan amal atas masing-masing. 

Seluruh manusia dikumpulkan. Bahkan, sebagian mereka mengira bahwa mereka berada di alam barzakh hanya sekejap atau sehari saja. Selama memberi dongeng orang tua dan anak anak begitu sangat antusias mendengarkan apa yang di sampaikan Ustad Junaedi.(Pendim 0728/Wng)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar