Sponsor

Selamat Datang di KODIM 0728/Wonogiri.

Jumat, 28 Oktober 2016

Simulasi Bencana



ANGGOTA KORAMIL BERSAMA KAMPUNG SIAGA SIMULASI BENCANA


 
Kamis  (27/10/160) pukul 08.00 sd 11.30 di lapangan Desa Hargorejo Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri telah dilaksanakan Simulasi penanggulangan bencana. Hadir dalam kegiatan tersebut Hj. Endang Maria Astuti.( Anggota komisi 8 DPR RI ), Adhi Karyono (Direktur PSKBA Kemensos RI), Wartono (Kepala Dinsos Wng), Forkopimca Tirtomoyo yang didalamnya Danramil 07/Tirtomoyo Kodim 0728/Wonogiri Kapten Inf Ismail, Kades Desa (Hargorejo, Sukoharjo, Sidorejo) Kec. Tirtomoyo. Peserta simulasi  diikuti dari anggota Koramil 07/Tirtomoyo sebanyak 5 orang, Polsek Tirtomoyo, Tim SAR Kec. Tirtomoyo, Tagana Kec. Tirtomoyo, Puskesmas Kec. Tirtomoyo, Relawan yang tegabung dalam kampung siaga bencana 3 Desa dalam rangka pembentukan “Kampung Siaga Bencana” ( KSB ) dan penyerahan bantuan alat - alat penanggulangan bencana yang dihadiri  sekitar 250 orang.

Jajaran Koramil 07/Tirtomoyo membantu pemerintah kabupaten setempat melalui Dinas Sosial menggelar pelatihan penanggulangan bencana dan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB). Kegiatan itu diselenggarakan selama satu hari, yang dilaksanakan dengan cara teori dan simulasi langsung. Pada pelaksanaannya para peserta diberikan materi oleh sejumlah narasumber dari Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri, diantaranya materi kearifan lokal dalam rangka pencegahan dan penanganan konflik sosial, materi Kampung Siaga Bencana, materi manajemen penanggulangan bencana, materi pencarian pertolongan dan evakuasi serta materi kebijakan penyelenggaraan penanggulangan bencana.

Menurut Komandan Kodim 0728/Wonogiri melalui Kapten Inf Ismail mengatakan, nantinya warga yang terlibat sebagai personel “Kampung Siaga Bencana” (KSB) harus mampu melakukan kolaborasi, koordinasi dan kerjasama yang baik dengan berbagai "stakeholders" di lingkungan masing-masing, baik unsur pemerintah, swasta, LSM, relawan dan masyarakat pada umumnya. Hj. Endang Maria Astuti.(Anggota komisi 8 DPR RI) menyatakan, Melalui KSB itu diharapkan dapat terkondisikan kehidupan masyarakat yang berdaya guna dan lebih siap sebagai subjek maupun objek pembangunan, karena masyarakat akan ditempatkan sebagai pihak pertama dan utama dalam penanggulangan bencana sebelum datangnya bantuan lain.

Sedangkan Wartono (Kepala Dinas Sosial Wng ) mengatakan kegiatan itu merupakan bagian dari kesiapan menghadapi bencana yang mengutamakan pendekatan dari, oleh dan untuk masyarakat. karena mayoritas penduduknya masyarakat lokal/pribumi dan daerahnya merupakan daerah rawan bencana, sehingga dapat menimbulkan kerawanan yang menyebabkan erosi dan banjir," ujarnya. Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan program preventif dalam pengurangan risiko bencana agar masyarakat yang berada di daerah rawan bencana dapat mengantisipasi dan mengurangi risiko bencana serta melakukan berbagai upaya nyata dalam penanggulangannya, yang meliputi penyelamatan, evakuasi korban dan harta benda serta pemenuhan kebutuhan dasar bagi kurban bencana. (Pendim 0728/Wng)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar