Sponsor

Selamat Datang di KODIM 0728/Wonogiri.

Sabtu, 11 Mei 2019

Sambut Hari Jadi Kabupaten Wonogiri Ke-278, Jajaran Forkopimda Ziarah Makam Leluhur



Wonogiri - Menyambut hari jadi  yang ke-278 Kabupaten Wonogiri,Wakil Bupati Wonogiri bersama unsur Forkompinda, melakukan ziarah ke makam Raden Mas Said (Pangeran Sambernyowo) dan makam Presiden RI ke-1 Soeharto bertempat di Astana Mangadeg dan Astana Giribangun Desa Karangbangun Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar.Kamis (9/5).

Wakil Bupati Edy Santosa bersama sejumlah pejabat di lingkungan OPD, Dandim 0728/Wng Letkol Inf M Heri Amrulloh, S. Sos., MH yang diwakil Kasdim 0728/Wng Mayor Inf Nurul Muthahar, S. Ag., M. Pd, Ketua DPRD Wonogiri Setyo Sukarno, Kajari Wonogiri yang diwakili Kasipidum, Asisten I Sekda Wonogiri Edi Sutopo, Asisten II Bambang Hariyadi. 

 
Asisten I Sekda Wonogiri Edi Sutopo membacakan sambutan Bupati Wonogiri. Dengan semangat nyawiji mBangun Wonogiri, momentum ini dilaksanakan untuk menghadirkan semangat persatuan untuk menujukkan rasa cinta terhadap Bumi Wonogiri. Tanah kelahiran, yang terus bergerak maju dengan berbagai dinamika yang ada untuk 

mewujudkan Kabupaten Wonogiri yang semakin SUKSES. Dalam kesempatan ini, kepada seluruh unsur pimpinan dan pemuka masyarakat Wonogiri, saya ucapkan terima kasih atas kehadirannya, dan rangkaian Peringatan Hari Jadi tetap berjalan baik, di tengah pelaksanaan ibadah bulan Ramadhan.

Esensi besar dari ziarah yang dilaksanakan adalah menapak tilas, mengenang perjuangan Raden Mas Said yang dikenal dengan julukan Pangeran Sambernyawa, kemudian bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I. Lebih dari 200 tahun yang lalu, beliau menjadikan Kabupaten Wonogiri sebagai salah satu basis perjuangan melawan Belanda, untuk kemudian membangun wilayah Mangkunegaran maju dan sejahtera. 

 
Di Kabupaten Wonogiri, titik utama perjuangan beliau sekarang dalam wilayah Kecamatan Selogiri, tempat beliau bertemu dengan Roro Rubiyah, gadis desa putri Kyai Kasan Nuriman. Di kemudian hari Roro Rubiyah dikenal sebagai Matah Ati, menjadi pendamping Raden Mas Said ketika bertempur dan juga membangun Mangkunegaran. Dengan dukungan prajurit inti sejumlah 40 yang datang dari berbagai pelosok wilayah dibantu prajurit perempuan yang dipimpin Roro Rubiyah, Mangkunegaran menjadi besar dan berdaulat. 

Sebagaimana titik-titik bersejarah seperti Nglaroh, Makam Gunung Mijil, Makam Mantenan Desa Karangtengah Kecamatan Selogiri menjadi situs-situs sejarah bagi Kabupaten Wonogiri. Simbol-simbol perjuangan inilah yang harus kita pelajari dengan menjadi motivasi untuk terus membangun Wonogiri.

Nilai kejuangan yang dapat dipetik adalah, semangat persatuan untuk mengubah nasib sangat diperlukan, bahkan menjadi nilai dasar dari sebuah kesuksesan. Kedua, peran kaum wanita tidak kalah penting dengan kaum lelaki, keduanya akan berada pada tataran yang seimbang, dan saling mendukung. Ketiga, potensi desa yang sedemikian rupa adalah kekuatan yang nyata untuk mencapai tujuan dan cita-cita. Poin-poin ini hendaknya menjadi pijakan bagi elemen masyarakat untuk belajar dari sejarah, menatap ke masa lalu untuk menuju masa depan yang gemilang. 

Kepada segenap hadirin, saya mengajak, mari kegiatan ini menjadi sarana bagi kita sekalian untuk memanjatkan permohonan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, agar dalam Peringatan Harijadi ke-278 Kabupaten Wonogiri senantiasa memiliki semangat kebersamaan dan ikut berperan memajukan Kabupaten Wonogiri, hidup makmur dan sejahtera, (Pendim0728/Wng).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar