Sponsor

Selamat Datang di KODIM 0728/Wonogiri.

Selasa, 19 Desember 2017

Kasdim Hadiri Peringatan Hari Bela Negara



KASDIM 0728/WNG HADIRI UPACARA HARI BELA NEGARA KE 69 TH 2017.

Selasa tanggal 19 Desember 2017 pukul 08.00 sd 08.30 bertempat di Alun alun Giri Krida Bhakti Wonogiri,  telah dilaksanakan kegiatan Upacara Hari Bela Negara ke 69 dengan Thema "Ayo bela Indonesiaku Indonesia Rumah Kita". Sebagai Inspektur Upacara Bupati Joko Sutopo, sebagai Komandan Upacara Kapten Inf Hengki Nur Cahyadi dan  Perwira Upacara Kapten Inf Bambang yang dihadiri kurang lebih 700 orang.

Hadir dalam kegiatan : Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Wakil Bupati Edy Santosa, Dandim 0728/Wonogiri yang sedang dinas diwakilkan (Kasdim) Mayor Inf Handoko Setyo Budi, ketua. DPRD Setyo Sukarno,  Kabag Ops Polres Wonogiri Kompol Jaka Wibawa, Sekda Kab. Wonogiri Suharno SH, Kasi Intel Kejaksaan Trianto SH, Kakesbang Pol Kab. Wonogiri Sulardi dan undangan lainnya.

Susunan peserta upacara dari 7 Kompi : 1 Regu Korsik, Kompi-1 gabungan Kodim 0728/Wonogiri dan Polres Wonogiri, Kompi-2 Gabungan PNS, (Setda, PGRI, SKPD), Kompi-3  Gabungan ormas (Banser, Senkom, MTA), Kompi-4 purna Paskibraka,  Kompi-5 Gabungan SMK Farmasi dan OSIS, Kompi-6 Osis , Kompi-6 OSIS, Kompi-7 Pramuka.

Sambutan Presiden RI dibacakan oleh Inspektur Upacara :Hari ini tanggal 19 Desember 2017, kita memperingati Hari Bela Negara yang dilaksanakan secara serentak di seluruh pelosok tanah air. Pada momentum Hari Bela Negara tahun ini, saya ingin mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk senantiasa belajar dari sejarah perjuangan bangsa. Sejarah mencatat bahwa Republik Indonesia bisa berdiri tegak sebagai bangsa yang berdaulat tidak lepas dari semangat bela negara dari seluruh.

 
kekuatan rakyat. Mereka berjuang mengorbankan jiwa raganya untuk membela tanah airnya dari para penjajah. Sejarah juga telah mencatat bahwa membela negara tidak hanya dilakukan dengan kekuatan senjata, akan tetapi juga dilakukan oleh setiap warga negara dengan kesadarannya untuk membela negara dalam bentuk yang lain, sebagaimana pernah dilakukan oleh Mr. Safruddin.

Prawiranegara pada tahun 1948 guna menyelamatkan keberlangsunganNegara Kesatuan Republik Indonesia dengan membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatera Barat. Nilai-nilai heroik tersebut yang perlu terus kita aktualisasikan melalui berbagai karya nyata kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air,Pada momentum peringatan hari Bela Negara hari ini, saya ingin mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan aksi nyata dalam pembelaan negara. Di era ketergantungan terhadap teknologi informasi telah membawa kita semua pada cara pandang kita terhadap berbagai kemungkinan ancaman. Memasuki era milenium ini, sudah barang tentu tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah maupun keselamatan segenap bangsa tidak lagi bersifat tradisional atau ancaman militer, tetapi sudah bersifat multidimensional dan berada di setiap lini kehidupan.

Memasuki era milenium ini, tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan negara dan keutuhan wilayah maupun keselamatan segenap bangsa tidak lagi bersifat tradisional atau ancaman militer, tetapi sudah bersifat multidimensioanal dan berada di setiap lini kehidupan. Oleh karena itu, bentuk aktualisasi kecintaan kepada tanah air atau patriotisme dan nasionalisme sudah barang tentu jauh berbeda dengan era perjuanganpara pendahulu kita, karena bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi pun berbeda.

Kemudahan dan kecanggihan akses digitalisasi internet di abad milenium sudah sangat potensial mempengaruhi mindset manusia termasuk beragam informasi dan paham-paham yang dapat merubah moral dan kepribadian suatu bangsa. Oleh karenanya saya minta kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya para generasi muda-generasi milenial sebagai penduduk mayoritas rakyat Indonesia, untuk senantiasa kritis terhadap upaya memecah belah bangsa, merendahkan martabat bangsa dan senantiasa waspada terhadap upaya infiltrasi ideologi dengan cara yang sangat halus dan kekinian yang ingin merubah atau menggantikan.

Pancasila dan ingin memecah belah NKRI. Para generasi muda adalah pemimpin di masa mendatang, harus berperan dan bangga dengan ke-Indonesiaannya serta harus hebat untuk dirinya, untuk bangsanya, dan negaranya. Itulah bagian dari bentuk Bela Negara yang sesungguhnya diera kekinian. Tantangan sekarang adalah bagaimana para generasi muda.

Indonesia ini meningkatkan kualitas pengorbanan kepada bangsa dan negara dihadapkan pada bentuk dan sifat ancaman modern tersebut.Masih banyak lagi contoh aktualisasi bela negara dalam kehidupan.

sehari-hari. Bagi saya, para guru, bidan, dan tenaga kesehatan yang tengah berjuang melakukan tugasnya di pelosok tanah air, di kawasan perbatasan, di pulau-pulau terluar sesungguhnya sedang melakukan Bela Negara. Merekalah yang telah membuat Republik ini bisa tetap eksis untuk hadir melayani rakyatnya. Upaya untuk melawan aksi pencurian ikan diperairan kita merupakan tindakan Bela Negara. Setiap tahun ratusan juta ton ikan kita dicuri. Bagi saya upaya mewujudkan kedaulatan pangan adalah Bela Negara. Upaya untuk bisa tegak berdiri di kaki sendiri secara ekonomi juga adalah upaya Bela Negara. Upaya kita melawan ancaman kemiskinan, keterbelakangan dan ketertinggalan adalah upaya Bela Negara. 

Negara ini akan menja di kokoh dan besar ketika bisamemberikan kemakmuran dan kesejahteraan bersama. Selain itu, ancaman kedaulatan kita muncul dari tindak pidana kejahatan luar biasa, yakni : korupsi termasuk di dalamnya pungutan liar, yang telah nyata-nyata merusak fondasi kekuatan kita sebagai bangsa dan menjauhkan rakyat dari kesejahteraan. Upaya untuk melawan korupsi di semua tingkatan merupakan wujud pembelaan kita pada negara. 

Saat ini, kita juga menghadapi ancaman keamanan yang terkait dengan kejahatan internasional yang dilakukan oleh aktor non-negara yangmemiliki kemampuan teknologi serta dukungan finansial yang kuat, dengan jaringan yang rapi dan tersebar di sejumlah negara. Banyak anak-anak kita yang terjebak dalam ketergantungan pada narkotika. Banyak warga negara kita yang juga masuk dalam jaringan perdagangan manusia. Kita harus melawan kejahatan kemanusiaan ini sebagai bagian dari kecintaan kita pada Tanah Air.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Kesadaran bela negara menjadi hal urgen untuk ditanamkan sebagai landasan sikap mental dan perilaku bangsa Indonesia. Hal ini merupakan bentuk revolusi mental sekaligus untuk membangun daya tangkal bangsa dalam menghadapi kompleksitas dinamika ancaman sekaligus untuk mewujudkan ketahanan nasional. Kesadaran bela negara dapat diaktualisasikan dalam peran dan profesi setiap warga negara. oleh karena itulah, saya berharap agar para kader bela negara yang ada di berbagai daerah di seluruh Indonesia dapat menyebarkan nilai-nilai bela negara kepada lingkungannya masing-masing, sehingga bela negara menjadi kesadaran nasional dan gerakan nasional, sebagai bentuk tanggung jawab kita semua dalam mempertahankan negara dan menjaga kelangsungan hidup negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45 Saya ingin menegaskan, tantangan besar dalam sejarah adalah bagaimana mempertahankan kelangsungan hidup kita sebagai bangsa yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi serta berkepribadian dalam bidang kebudayaan. 

 
Oleh karena itu, Bela Negara memiliki spektrum yang sangat luas di berbagai bidang kehidupan, mulai dari politik, ekonomi, sosial dan budaya. Bela Negara bisa dilakukan oleh setiap warga negara yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai peran dan profesinya. Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengajak seluruh warga negara untuk membangun kesadaran bersama bahwa kelangsungan hidup kita sebagai bangsa adalah totalitas dari seluruh kekuatan rakyat. Dengan kekuatan rakyat semesta maka bangsa ini akan mampu menghadapi segala ancaman dan tantangan. Itulah esensi dari sistem pertahanan rakyat semesta yang terbukti dalam sejarah bisa membuat Republik ini berdiri tegak.Akhirnya, saya juga mengingatkan kita semua bahwa tugas sejarah kita adalah membela negara ini dari kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan ketergantungan.
 
Tugas Bela Negara ini adalah tugas yang maha berat yang ada di depan mata kita saat ini. Tapi dengan semangat persatuan, kerja keras dan perjuangan kita bersama, tugas sejarah itu bisa kita pikul bersama.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan kepada kita semua, dalam setiap upaya pengabdian terbaik kepada bangsa dan negara.
Terima Kasih
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Om Shanti, Shanti, Shanti, Om,
Namo Buddhaya.
Jakarta, 19 Desember, (Pendim 0728)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar