Sponsor

Selamat Datang di KODIM 0728/Wonogiri.

Rabu, 11 Oktober 2017

Wawasan Kebangsaan



DANRAMIL DAN ANGGOTA HADIRI WASBANG BERSAMA

Selasa, (10/10/2017) Pukul 09.30 s.d 12.30 wib di Pendopo Kec. Jatiroto Kab.Wonogiri telah dilaksanakan kegiatan peningkatan pemahaman wawasan kebangsaan bagi masyarakat Kabupaten Wonogiri Ta. 2017 dengan tema " merajut kebhinekaan merawat ke - Indonesia yang diikuti 50 Orang.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain : Jati Waloyo ( Anggota DPRD Kab. Wonogiri  dari Fraksi Gerinda), Sulardi S.Sos  (Kepala kesbangpol Wonogiri), H. Mursidi S.Ag M.Si (Kantor kementrian Agama Kab. Wonogiri), Dr. Suyahman sh mh .(Universitas Veteran Bantara Sukoharjo), Andika Krisnatana AP M Si.(Camat Jatiroto), Forkopincam termasuk didalamnya Kapten lnf Sriyono (Danramil) dan Kapolsek, Untung  Subagiyo Sip. (Kasi Wasbang kesbangpol Wonogiri), Pelda Sutarno (Batituud) Koramil 16/ Jatiroto dan Ibu PKK Kec.Jatitoto.

Sambutan Sulardi Sos.M.M (Kepala Kesbangpol Wonogiri ) sebagai berikut : Tujuan kami dalam pelaksanaan wawasan kebangsaan mengapa perlu adanya wasbang bahwa yang namanya nasionalisme rasa memiliki negara ini masih tertidur maka ini kita bangunkan pada kesempatan ini.

Kalau kita tidak mengingat kembali sejarah bangsa kita dan dari tingkat SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi pelajaran sejarah hanya beberapa persen saja. Ini jangan sampai Idiologi Pancasila diganti dengan paham komunisme.

Yang dibangun pemerintah kita sekarang adalah saya Indonesia saya Pancasila jangan sampai nantinya ada Virus-virus anti Pancasila dan nantinya apabila ada ormas yang akan berdiri di Kec. Jatiroto mohon bapak ibu diberi pengertian untuk mendaftarkan ormas tersebut dikantor kesbangpol wonogiri ini hanyalah untuk menghindari adanya faham-faham radikalisme.

Generasi sekarang kalau kita tidak kasih bimbingan akan jadi apa negara ini, seperti contohnya masalah yang ada di wonogiri yang sering terjadi pelecehan seksual, ini merupakan arus globalisasi salah satunya nikah sirih, makan dari sekarang bapak ibu berilah pemahaman pada anak-anaknya, kita harus mengisi kemerdekaan dengan berpartisipasi ikut upacara 17 Agustus dan meningkatkan rasa nasionalisme kita.

Sambutan Andika Krisnatana AP. M.Si. (Camat Jatiroto) ; Kami atas nama pemerintah Kec Jatiroto mengucapkan banyak terima kasih telah datang dipendopo ini dalam acara wawasan kebangsaan, juga kepada nara sumber yang mau berbagi ilmunya pada masyarakat Jatiroto yang belum semua mengetahui wawasan kebangsaan.

Adapun inti materi H. Mursidi M.Si (Kemenag Wonogiri) : Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukan negara agama dan juga bukan negara sekuler. Indonesia bukan negara agama artiNya ideologi bangsa bukan dari doktrin atau aqidah agama tertentu, tetapi ideologi bangsa indonesia adalah Pancasila. Pengertian umat beragama yang diharapkan yaitu, terdidik bermoral toleran sejatera, paham nilai agama dapat dipercaya  cinta tanah air.

Jangan sampai kita terkena paham radikalisme yaitu paham yang menginginkan perubahan sosial dan politik dengan cara dratis dan kekerasan, radikalisme itu ada dimana-mana dalam setiap kelompok agama dan merupakan tantangan bagi kerukunan antar umat beragama, penghambat kemajuan perdamaian dan kesejateraan di Indonesia. Pontensi ancaman radikalisme ditanah air bukan saja dalam bentuk aksi teror dan peledakan bom, melainkan juga penyebaran pemikiran pemikiran radikal melalui media cetak dan jaring internet, karena itu radikalisne jika dibiarkan akan mengancam keutuhan bangsa dan negara yang kita cintai ini.


Di Wonogiri sudah ada FKUB yang memberikan fasilitas kepada musyawarah umat beragama di Wonogiri, sehingga dapat membina jaringan kerjasama antar umat beragama.
Selanjutnya materi dari Dr.  Suyahman (Dosen PPKn Univet Bantara Sukoharjo) : Nilai-nilai pancasila kini telah tergerus oleh Globalisasi yang selalu membawa karakter individualistik dan liberal, bangsa Indonesia tidak mampu lagi menjadikan pancasila sebagai benteng untuk menahan arus globalisasi yang membawa dampak kehidupan yang sejatinya bertentangan dengan pancasila. Generasi muda kita telah mulai melupakan urgensi pancasila dan lebih tertarik dengan kehidupan gaya barat yang hedonis dan individualistik, tidak memikirkan jiwa keadilan sosial dan kesejateraan sosial yang menjadi salah satu nilai pancasila, korupsi, kolusi dan nepotisme kini telah menjadi kebiasaan.

Perlunya penumbuhan kembali pancasila agar tetap menjadi kajian generasi muda khususnya siswa dan mahasiswa yaitu salah satu dapat dimulai dari pendidikan yang ada di Indonesia (Sekolah Dasar hinga sekolah Menengah atas bahkan hingga keperguruan tinggi).

Pancasila sebagai benteng persatuan NKRI harus wujudkan atau diaktualisasikan dalam setiap sikap perilaku dan perbuatan yang senantiasa mencerminkan nilai-nilai pancasila dalam hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Kewaspadaan tetap dinomor satukan guna menjaga eksistensi Pancasila agar tetap abadi sepanjang masa dan budanya asing boleh masuk akan tetapi harus difilter dengan nilai-nilai pancasila, hal ini yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa harus melawan sampai akar-akarnya. (Pendim 0728/Wng)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar